Next Post

2 Orang Ditemukan Selamat setelah 260 Jam di Bawah Reruntuhan Gempa Turki

Istanafm.com – Dua orang lagi selamat setelah bertahan di bawah reruntuhan  11 hari setelah gempa yang menewaskan 43.000 orang di Turki dan Suriah. Osman Halebiye, 14 tahun, diselamatkan Kamis malam, 16 Februari 2023, di kota Antakya di tenggara Turki, 260 jam setelah gempa.

Mustafa Avci, 34 tahun, juga ditemukan hidup di Antakya 261 jam setelah gempa, demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu. Saat dia dibawa pergi dengan tandu, dia melakukan panggilan video dengan orang tuanya yang menunjukkan bayinya yang baru lahir.

“Saya benar-benar kehilangan semua harapan. Ini adalah keajaiban yang nyata. Mereka mengembalikan putra saya kepada saya. Saya melihat reruntuhan dan saya pikir tidak ada yang bisa diselamatkan hidup-hidup dari sana. Kami siap untuk yang terburuk,” kata ayahnya, Ali Avci. .

Tapi penyelamatan seperti itu menjadi semakin langka setelah gempa paling mematikan dalam sejarah modern Turki – gempa berkekuatan 7,8 skala Richter diikuti dengan kekuatan yang sama satu jam kemudian. Korban tewas di Turki sekarang mencapai 38.044, kata para pejabat.

Di negara tetangga Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, pihak berwenang telah melaporkan lebih dari 5.800 kematian.

Sebagian besar korban jiwa Suriah berada di barat laut, daerah yang dikuasai pemberontak yang berperang dengan Presiden Bashar al-Assad – konflik yang memperumit upaya untuk membantu orang-orang yang terkena dampak gempa.

Meski dalam suasana duka akibat gempa, pasukan pemerintah dan pemberontak sempat melakukan kontak senjata Kamis malam, yang pertama sejak bencana. Pasukan pemerintah menembaki pinggiran Atareb, sebuah kota yang dikuasai pemberontak yang terkena dampak gempa bumi parah, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan pada hari Jumat.

Baik Turki maupun Suriah tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih hilang setelah gempa.

Korupsi di balik bangunan roboh

Banyaknya gedung roboh di Turki membuat masyarakat marah dan menuding adanya korupsi di balik pembangunan perkotaan.

Turki telah berjanji untuk menyelidiki siapa pun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dan telah memerintahkan penahanan lebih dari 100 tersangka, termasuk pengembang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis meminta lebih dari $1 miliar dana untuk operasi bantuan Turki, hanya dua hari setelah meluncurkan permohonan $400 juta untuk warga Suriah.

Ribuan orang tidur di tenda, masjid, sekolah atau mobil di seluruh zona bencana yang luas, menahan suhu musim dingin.

Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan keprihatinan khusus tentang kesejahteraan orang-orang di barat laut, di mana sebagian besar kematian di Suriah telah dilaporkan.

Sekitar 50.000 rumah tangga di barat laut diperkirakan membutuhkan tenda atau tempat berlindung darurat, menurut survei oleh LSM. Banyak orang di wilayah tersebut merasa ditinggalkan karena bantuan mengalir ke bagian lain dari zona bencana.

Pengiriman ke wilayah yang dikuasai pemberontak dari Turki terputus sepenuhnya segera setelah gempa, ketika rute yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk sementara diblokir.

Awal pekan ini, Assad memberikan persetujuan untuk penggunaan dua penyeberangan lagi ke barat laut.

Hingga Jumat, 142 truk bantuan PBB telah menyeberang ke barat laut sejak operasi bantuan dilanjutkan pada 9 Februari, kata juru bicara Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB kepada Reuters.

“Kami benar-benar meningkatkan operasi bantuan lintas batas, ada rencana lebih banyak truk datang setiap hari,” kata juru bicara itu.

Assad, berbicara pada hari Kamis dalam komentar pertamanya di televisi sejak gempa melanda, mengatakan tanggapan terhadap bencana membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada yang tersedia dari pemerintah.

 

Source: Tempo.co

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11