Ternate — istanafm.com. Dalam rangka memperingati Hari Pers Sedunia, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate menggelar aksi “Panggung Demokrasi” yang berlokasi di Landmark Ternate, Sabtu (3/5/2025).
Kegiatan ini mengangkat tema “Jurnalis Menghadapi Krisis Lingkungan”, menegaskan peran penting jurnalis dalam menyuarakan isu lingkungan dan mendorong kebijakan publik yang berkelanjutan.
Ketua AJI Ternate Yunita Kaunar, menekankan bahwa jurnalis memiliki peran krusial dalam menyuarakan dampak krisis Lingkungan serta mendorong kebijakan yang berpihak pada kelestarian lingkungan.
“Kita ingin media tidak hanya fokus pada isu politik dan ekonomi, tapi juga memberikan ruang yang lebih besar bagi isu kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini di Maluku Utara,” ujarnya.
Acara ini diisi dengan, penampilan seni teatrikal dan kesaksian para jurnalis yang mengungkap tantangan peliputan isu lingkungan, seperti tekanan dari kekuasaan dan terbatasnya akses informasi.
Selain itu, momentum ini juga dimanfaatkan AJI untuk menyuarakan hak-hak jurnalis, termasuk soal upah yang layak dan kondisi kerja yang manusiawi, yang masih menjadi persoalan serius di dunia pers.
“Isu lingkungan memang mendesak, tapi kita tidak bisa menutup mata bahwa banyak jurnalis hari ini bekerja dengan upah minimum, bahkan tanpa jaminan keselamatan kerja. Kesejahteraan jurnalis adalah syarat penting agar mereka bisa menjalankan tugas secara independen,” tambah Yunita.
Hari Pers Sedunia yang diperingati setiap 3 Mei, ditetapkan oleh PBB sejak tahun 1993, berakar dari Deklarasi Windhoek 1991 yang menyerukan kebebasan, independensi, dan pluralisme pers. Momentum ini juga dimaknai sebagai penghormatan terhadap jurnalis yang gugur dalam tugas serta dukungan terhadap media yang mengalami represi.
Dengan tema krisis lingkungan dan penegakan hak-hak jurnalis, AJI menegaskan bahwa kebebasan pers harus menjadi alat perjuangan untuk menyelamatkan masa depan umat manusia. Jurnalis tidak hanya sebagai saksi perubahan, tetapi juga penggerak menuju dunia yang lebih adil dan berkelanjutan—baik bagi bumi maupun bagi para pekerja media itu sendiri.
Sementar, Sekretaris AJI Ternate, Suryani S Tawari menambahkan, saat ini pers di Maluku Utara telah diperhadapkan dengan ancaman, pembungkam kebebasan pers, bahkan perusahaan pers tidak dapat memberikan kesejahteraan atau upah yang layak kepada pers.
“Kehadiran kami disini untuk memperjuangkan kebebasan pers maupun kesejahteraan pers,” pungkasnya. (Rifal Amir)