Ternate- Istanafm.com. Aktivis dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Maluku Utara, pada Senin, 02/06/2025 kembali turun kejalan untuk menyuarakan keresahan Masyarakat Adat Maba Sangaji di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, yang sementara ditahan oleh Penyidik Polda Maluku Utara, terkait aksi yang dilakukan oleh Masyarakat Adat Maba Sangaji di Area Pertambangan Nikel PT. Fision beberapa waktu lalu.
Dari aksi masyarakat adat maba sangaji tersebut berujung pada penangkapan kurang lebih 26 orang warga ditangkap, dan dibawah ke Polda Maluku Utara. Dari hasil pemeriksaan penyidik polda maluku utara 11 orang dinyatakan bersalah dan ditetapkan sebagai Tersangka.
Dan lebih aneh lagi dari 11 warga masyarakat adat maba sangaji yang ditahan, 3 orang lainnya dinyatakan Positif Narkoba. Luar biasa kesimpulan Penyidik Polda Maluku Utara, dalam melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang warga tersebut.
Dengan secepat kilat status tersangka langsung diberikan kepada warga yang menuntut hak-haknya yang dirampas oleh Investor (PT. Fision) teriak Junaidi Salim.
Namun sangat disayangkan rakyat yang nota benenya adalah masyarakat adat maba sangaji yang mempertahankan tanah leluhur mereka, malah menjadi korban penangkapan.
Kondisi inilah yang menjadi perhatian aktivis dari berbagai elemen gerakan, yang terus melakukan Aksi Unjuk Rasa, untuk meminta agar Penyidik Polda Maluku Utara segera membebaskan 11 warga Haltim yang sementara ditahan.
Junaidi Salim Koordinator FMN dalam orasinya didepan Kediaman Wakil Gubernur Maluku Utara, di Jalan A. Yani Ternate secara lantang mengatakan bahwa, “demokrasi telah mati di Negeri ini. Jangan berbicara keadilan di bumi amoluk, karena keadilan hanya milik penguasa,” teriak Junaidi Salim.
Aksi yang mendapat pengawalan ketat dari Aparat Keamanan Polres Ternate ini masih terus berlangsung, puluhan massa aksi masih terus menduduki pintu gerbang Kediaman Wakil Gubernur Maluku Utara.
Dari hasil pemantauan Istanafm.com di lokasi aksi, terlihat Anggota Satuan Polisi Pamon Praja (Satpol PP) Provinsi Makuku Utara, terus siaga dihalaman kediaman gubernur, sementara aparat Kepolisian dari Polres Ternate, tetap siaga diluar pintu gerbang sambil memantau jalannya aksi. (Jaja On)