Ternate- Istanafm com: Proses Penegakan Hukum atas kasus Pengancaman terhadap Aktivis GMKI Cabang Tobelo pada tanggal 31 Mei 2024, yang dilakukan oleh Bupati Halmahera Utara Frans Manery, kini kasus tersebut telah diselesaikan secara damai tanpa sepengetahuan korban (Aktivis GMKI) selaku Institusi Organisasi yang menjadi korban dalam aksi Bupati Halmahera Utara, yang mengancam para aktivis dengan menggunakan senjata tajam (parang).
Bahkan Bupati Halmahera Utara telah menyampaikan secara terbuka kepada publik melalui Media Tandaseru.com dengan judul berita “Kasus Pengancaman Bupati Halut Versus GMKI Berakhir Damai” kondisi inilah yang dinilai Aktivis GMKI Cabang Tobelo sebagai sebuah tindakan pembohongan publik yang dilakukan oleh Bupati Halmahera Utara Frans Manery.
Penjabat Ketua GMKI Cabang Tobelo Geri dalam orasinya saat melakukan aksi Unjuk Rasa didepan Gedung Reskrimum Polda Maluku Utara kamis 17/10/2024 menegaskan bahwa, “Kami Aktivis GMKI selaku korban tidak pernah dikonfirmasi terkait gelar perkara yang berujung pada Restoratif Justice atau Perdamaian Tersebut”, teriak Geri.
Geri juga menegaskan bahwa, “Rivaldo Jini selaku Ketua GMKI Halmahera Utara telah mengkhianati Perjuangan Organisasi, dengan cara melakukan pertemuan dengan Bupati Halmahera Utara Frans Manery untuk membuat kesepakatan damai secara sepihak, dan sangat merugikan GMKI selaku Institusi Organisasi dan juga sebagai korban.”
Lanjut Geri bahwa, “Rivaldo Jini telah dipecat sebagai Ketua GMKI Cabang Tobelo melalui Rapat Organisasi, dan hasil kesepakatan forum, Geri ditunjuk sebagai pejabat sementara hingga waktu tertentu”, kata Moses yang juga ikut berorasi didepan Gedung Reskrimum Polda Malut.
Sampai berita ini dipublikasikan Bagian Humas Setda Halmahera Utara tidak daat dikonfirmasi Istanafm.com terkait pernyataan Bupati Halmahera Utara Frans Manery terkait dengan proses perdamaian antara Bupati dengan Aktivis GMKI. (Jaja On).
