Ternate – istanafm.com. Puluhan massa yang tergabung dalam “Aliansi Masyarakat Adat Bergerak”, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wilayah Kementerian Hukum RI Maluku Utara di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Aksi ini dilakukan untuk menuntut pembebasan 11 warga adat Maba Sangaji yang ditahan oleh Polda Maluku Utara.
Rifya Rusdi, dalam orasinya menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan bentuk komitmen mahasiswa dalam mengawal kasus yang menimpa masyarakat adat Maba Sangaji di Kabupaten Halmahera Timur.
“Gerakan ini adalah wujud solidaritas kami terhadap masyarakat adat yang hak-haknya terancam. Kami hadir untuk mengawal proses hukum terhadap 11 warga adat yang ditahan,” tegas Rifya, Senin (26/5/2025).
Ia juga mendesak Kementerian Hukum RI Maluku Utara untuk turut mengawal proses hukum secara adil dan transparan.
“Kami meminta Kementerian Hukum Ri Maluku Utara ikut mengawal kasus ini bersama kami,” lanjutnya.
Selain itu, aliansi juga menuntut agar Kementerian Hukum RI Maluku Utara juga mengeluarkan pernyataan sikap resmi terkait kasus tersebut.
“Berdasarkan kesepakatan kolektif aliansi, kami mendesak Kanwil Kemenkumham Malut untuk segera menyatakan sikap secara terbuka,” ujarnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Kepala Bidang HAM Kanwil Kementrian Hukum RI Maluku Utara, Burhan Hadad, menyatakan bahwa pihaknya masih membahas persoalan ini secara internal sebelum memberikan tanggapan resmi. (Rifal Amir)
