Ternate- Istanafm.com. Kekerasan Seksual diwilayah Provinsi Maluku Utara kian parah. Bahkan sampai merengut nyawa seorang Mahasiswi di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
Dari catatan yang disampaikan oleh Seorang Advokad Muda Yulia Pihang, S.H., yang juga sebagai pemerhati terhadap Kekerasan Perempuan dan Anak ini, secara tegas mengatakan bahwa, “perlu adanya kolaborasi semua pihak terkait, guna memerangi terhadap Kejahatan yang sering menimpah Kaum Perempuan dan Anak di Maluku Utara,” ujar Advokad lajang ini.
Lanjut Julia Pihang bahwa, “seperti peristiwa di Kabupaten Halmahera Selatan, tepatnya di Kecamatan Bacan Timur, dimana seorang Siswa menjadi korban kebiadaban Rudapaksa 16 orang pelaku.
Dan dari jumlah tersebut 2 Orang pelaku yang berprofesi sebagai Guru yang seharusnya menjadi panutan, malah menjadi biang kerok dalam Tindakan Kejahatan Seksual. Begitu juga di Kecamatan Obi pelakunya adalah seorang Tenaga Didik,” ujar Julia Pihang.
Lanjut Julia Pihang bahwa, “Kekerasan Seksual ini hampir terjadi diseluruh wilayah Kabupaten Kota di Maluku Utara. Seperti di Morotai seorang Mahasiswi di Perkosa oleh pelaku saat malam hari di rumah korban, di Kabupaten Pulau Taliabu, Aparat Kepolisian berhasil mengamankan Pelaku Perdagangan orang (Perempuan) yang masih dibawah umur.
Ini Kejahatan yang perlu untuk dibasmi, sehingga Kaum Perempuan tidak menjadi objek dalam berbagai Modus,” Operandi ujarnya.
Lebih jauh dijelaskan Yulia Pihang bahwa, “peran Dinas DP3A Provinsi Maluku Utara, perlu untuk dimaksimalkan, dalam membangun kerja sama dengan pihak terkait, dalam rangka mengampanyekan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Provinsi Maluku Utara Utara. Dan juga sistem Penegakan Hukum di daerah ini perlu dipertegas,” ujar Juli Pihang, S.H. (Jaja On)