Sula – istanafm.com. Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Wainin, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, hingga kini belum beroperasi. Fasilitas yang dibangun sejak 2005 itu tak pernah dimanfaatkan sejak pengelolaannya beralih ke Pemerintah Provinsi Maluku Utara melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) pada 2017.
Padahal, setiap tahun pemerintah menggelontorkan miliaran rupiah untuk perbaikan. Kini, pelabuhan berusia hampir 20 tahun itu terbengkalai. Bangunan kantor dan fasilitas lain rusak parah, tak terurus, bahkan ditumbuhi ilalang.
“PPI ini dibangun sejak saya masih kecil. Sampai lulus kuliah, belum ada satupun fasilitas yang dimanfaatkan. Proyek perbaikan ada hampir tiap tahun, tapi pemanfaatannya nol,” kata Abdul Kifli, warga Desa Wainin, Minggu, 17 Agustus 2025.
Menurut Kifli, warga tak pernah tahu siapa pengelola resmi PPI. Selama ini, aset milik Pemprov itu hanya dijaga warga lokal. Pernah ada Perusahaan Perikanan Indonesia (PPI) atau pengelola cold storage yang masuk pada 2020, namun berhenti beroperasi sekitar 2024.
Hal senada disampaikan Juan Banapon, warga lain. Ia menyebut pembangunan fisik memang rutin ada, namun tanpa manfaat. “Setiap tahun ada proyek gedung baru, tapi tidak ada aktivitas. Pengelolaannya lemah,” ujarnya.
Kepala DKP Kepulauan Sula, Sahlan Norau, mengakui kendala utama adalah manajemen. Sejak pengelolaan PPI dialihkan ke Pemprov sesuai Undang-Undang Nomor 23, aktivitas pelabuhan berhenti total.
“Karena tidak beroperasi, fasilitas rusak meski sempat diperbaiki. Ada cold storage kapasitas 100 ton dan 40 ton, tapi listrik tak tersedia sehingga tidak bisa digunakan,” katanya.
Sahlan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktorat Kepelabuhanan. Ia mempertanyakan mengapa PPI Wainin justru masuk wilayah pengembangan pelabuhan perikanan Bacan, Halmahera Selatan.
Plt Kepala DKP Maluku Utara, Fauji Momole, membenarkan bahwa PPI Wainin adalah aset Pemprov sejak 2017. Namun ia enggan menjelaskan detail pengelolaan. “Itu memang aset Pemprov. Saya belum bisa beri keterangan lengkap karena ada kegiatan. Nanti saja ketemu langsung,” katanya kepada Istana FM.
Meski kondisi pelabuhan memprihatinkan, Fauji mengklaim saat ini sudah ada pemanfaatan. “Sekarang sudah ada pemanfaatan. Warga juga menikmatinya,” ujarnya singkat. (Rifal)