Yogyakarta – istanafm.com. Kondisi Asrama Mahasiswa Maluku Utara di Yogyakarta kian memprihatinkan. Fasilitas bangunan rusak parah: atap dan plafon bocor, toilet tak berfungsi. Saat hujan turun, lantai asrama tergenang air. Para penghuni bahkan terpaksa buang air besar di minimarket dan musala terdekat.
“Toilet tidak bisa dipakai. Jadi, kami numpang ke Indomaret atau musala untuk buang air,” kata Hasrul Hi Kahar, mahasiswa Universitas Widya Mataram Yogyakarta pada Rabu, 23 Juli 2025.
Hasrul tinggal di asrama sejak 2021. Menurut dia, kerusakan bangunan sebenarnya sudah ada sejak lama. Asrama ini diresmikan pada 2005, saat Thaib Armayn menjabat Gubernur Maluku Utara. Namun, kondisi kini jauh lebih parah.
“Sudah rusak dari dulu, tapi sekarang lebih parah. Kalau mau perbaiki harus rombak total, terutama bagian atap dan plafon,” ujarnya.
Asrama tersebut memiliki enam kamar dan dihuni sekitar sepuluh mahasiswa dari berbagai daerah di Maluku Utara—seperti Halmahera Barat, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, dan Ternate.
Meski kerusakan sudah lama terjadi, Hasrul mengatakan belum ada perhatian serius dari pemerintah provinsi. Proposal perbaikan yang pernah diajukan pun tak pernah mendapat tanggapan.
“Kami pernah kirim proposal ke pemerintah daerah, tapi tidak ada kabar sampai sekarang,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah Maluku Utara segera turun tangan memperbaiki kondisi asrama. Selain sebagai aset daerah, bangunan itu menjadi tempat tinggal mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Yogyakarta. (Rifal)