RSUD Kota Ternate Belum Efektif dari Sisi Pelayanan
Istanafm-Ternate. Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota (Dekot) Ternate, akan memberikan rekomendasi ke Wali Kota. Pemkot akan diminta untuk mengembelikan Puskesmas Kota ke gedung yang saat ini dijadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Ternate.
Pasalnya, gedung Puskesmas Kota saat ini dinilai sudah sangat tidak layak. Hal itu berdasarkan hasil kunjungan kOMISI III DPRD Kota Ternate ke Puskesmas Kota yang berlokasi tepat di depan Kantor Lurah Station.
Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate Nurlaela Syarif mengatakan, saat kunjungan, mereka menemukan kondisi gedung Puskesmas Kota sudah sangat tidak layak. Lantasnya berlubang dan licin, atapnya kumuh, dan dikelilingi pohon-pohon berukuran besar mengancam.
“Kondisi bangunannya memang sangat tidak memungkinkan dan sangat layak. Hampir semua ruang pelayanan tidak lagi memadai. Misalnya kalau ada ibu hamil yang datang, harus lalui jalan yang licin dan berlubang, kemudian pemeriksaan di bawah atap yang sudah mau runtuh. Belum ada lagi ada 36 bidan yang tidak ada tempat kerja,” tutur Nurlaela, kemarin (22/1/2023).
“Laboraturium juga sudah tidak memadai. Apalagi untuk pemeriksaan penyakit menural, tempatnya sangat tidak kondusif. Begitu juga poli gigi dan lain sebagainya,” ujar politisi yang kerap disapa Nela ini.
Disebutkan, Puskesmas Kota ini membawahi 7 Kelurahan sebagai wilayah kerja. Otomatis pasiennya sangat banyak. Dalam sehari kerja, bisa mencapai 100 orang pasien. Sehingga harus didukung dengan bangunan serta fasilitas yang layak. Belum lagi, dalam waktu dekat Puskesmas Kota ini akan melakukan akreditasi untuk peningkatan status dan kualitas. Jika kondisi bangunannya tetap seperti sekarang ini dipastikan tidak akan lolos.
Nela mengatakan, gedung yang saat ini ditempati Puskesmas Kota juga tidak bisa direnovasi. Karenya gedung berstatus kontrak, alias bukan pemilik pemerintah.
“Masa kontrak akan berahir sekitar 5 bulan kedepan. Kami komisi III memastikan bahwa Puskesmas Kota tidak akan lagi melanjutkan kontrak di bangunan ini. Karena dari aspek kelayakan, kepatutan, maupun pelayanan, sudah sangat tidak memungkinkan. Padahal, fasilitas maupun tenaga medisnya sangat memadai dan mendukung,” tutur politisi partai Nasdem ini.
Komisi III juga sudah berkunjung ke RSUD Kota Ternate yang berlokasi tepat disisi utara Polres Ternate. Dalam kunjungan itu, komisi III menemukan hanya ada satu pasien. Untuk poli klinik peesalinan, kata Nela, sejak 2019 sampai 2023 ini belum ada pasien yang melahirkan atau pemeriksaan ibu hamil. Begitu juga dengan poli lainnya.
RSUD Kota Ternate saat ini dinilai belum efektif dari sisi pelayanan. Jumlah pasien yang datang sangat jauh berbeda dengan di Puskesmas Kota. Itu karena RSUD Kota Ternate belum memberikan pelayanan BPJS.
“Hasil penelusuran kami, RSUD Kota Ternate ini masi minim pasien, kamudian tenaga kesehatannya juga membludak,” ujur Nela.
Terlepas dari itu, Komisi III juga menemukan ada aset bangunan miliki Pemkot yang berada di belakan Puskesmas Kalumpang. Bangunan tersebut dibangunan sejak tahun 2016 lalu melalui DAK. Namun sampai saat ini tidak terpakai. Bangunan tersenutlah yang akan direkomendasikan ke Pemkot untuk dijadikan sebagai RSUD Kota Ternate. Untuk membahas persoalan ini, Komisi III DPRD dalam waktu dekat akan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate.
“Dalam waktu dekat akan penggil mitra terkait. Dan kita akan mengeluarkan rekomendasi ke Wali Kota, agar supaya puskesmas Kota dikembalikan ke gedung yang saat ini dijadikan RSUD Kota Ternate di pindahkan ke gedung yang ada di belakan Puskesmas Kalumpang,” tandas Nela. (cr-01/yun)