Istanafm.com, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau 2023 berlangsung kering karena El Nino. Apa dampaknya pada Indonesia?
“Dengan adanya prediksi ini El Nino berarti wilayah Indonesia berbalik mengalir ke Samudra Pasifik sehingga Indonesia menjadi kering karena aliran masa udara ini bergerak ke Samudra Pasifik,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers virtual, Jumat (27/1).
Mengutip halaman Universitas Sriwijaya, El Nino dan La Nina merupakan dinamika atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik.
La Nina juga menyebabkan hujan tetap terjadi saat musim kemarau.
Dwikorita mengatakan Indonesia sudah mengalami tiga tahun berturut-turut curah hujan berlebih akibat La Nina 70 persen bahkan sampai 100 persen. Hal itu menyebabkan musim kemarau yang terjadi berjenis kemarau basah.
BMKG memprediksi kondisi tersebut akan terus berlangsung hingga akhirnya indeks menjadi netral pada Maret 2023.
“Kondisi ENSO netral ini akan terus bertahan hingga pertengahan 2023. Jadi Mei-Juli itu indeksnya bertahan netral,” kata Dwikorita.
Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan, analisa BMKG sesuai dengan konsesus ahli iklim dalam National Climate Forum. Menurut Dwikorita, pada Oktober 2022, BMKG telah menyatakan adanya fenomena triple deep La Nina.
“Maka hingga enam bulan ke depan, BMKG memprediksi sifat hujan bulanan di tahun 2023 ini akan relatif menurun. Curah hujan bulanan akan relatif menurun dibandingkan curah hujan 3 tahun terakhir,” kata Dwikorita.
Perubahan yang terjadi tiba-tiba ini perlu diwaspadai. Pasalnya menurut Dwikorita, akan terjadi sejumlah fenomena cuaca ekstrem seperti angin kencang, angin puting beliung dan hujan lebat yang terjadi meskipun singkat.
“Perlu dicermati pada Maret-Mei beberapa wilayah pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara akan menghadapi fase transisi. Yang harus diwaspadai biasanya fenomena cuaca ekstrem yang sering muncul, angin kencang angin puting beliung dan bisa jadi hujan lebat meskipun singkat,” ujarnya mengakhiri. (can/lth)