Next Post

Dante: Dokter Spesialis Kurang, Pemerintah Siapkan Insentif Rp30 Juta

37712df2-9796-49ec-9b8f-a2ae8a2d770e

Ternate – istanafm.com. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie di Ternate, Maluku Utara, tidak harus mengubah status menjadi rumah sakit pendidikan untuk bisa dijadikan wahana pendidikan kedokteran. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, saat konferensi pers di Universitas Khairun, Rabu, 30 Juli 2025.

Menurut Dante, berdasarkan konsep Academic Health System (AHS), rumah sakit dapat dijadikan tempat pendidikan asal memenuhi sejumlah syarat. “Itu bisa dilakukan di rumah sakit lain, termasuk di kabupaten. Yang penting ada dosen pembimbing dan dosen klinik,” kata dia.

AHS adalah model kerja sama antara institusi pendidikan, rumah sakit, dan pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk meningkatkan mutu layanan dan pendidikan kedokteran.

Dante juga menyoroti belum optimalnya hubungan antara Universitas Khairun dan RSUD Chasan Boesoirie. Namun, kata dia, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, telah mengirim surat ke Kementerian Kesehatan terkait upaya perbaikan tersebut.

“Kami akan mengirim tim untuk membenahi sistem manajemen di RSUD Chasan Boesoirie. Termasuk skema manajemen, sistem layanan, sumber daya manusia, dan peningkatan pendapatan,” ujarnya.

Dante mengatakan akan meninjau langsung rumah sakit tersebut bersama Dirjen Pelayanan Kesehatan. Ia ingin memastikan optimalisasi fungsi layanan dan pendidikan di rumah sakit yang menjadi mitra Universitas Khairun itu.

Ia juga menyinggung minimnya jumlah dokter spesialis di Maluku Utara. Akibatnya, pasien dengan kebutuhan perawatan khusus kerap dirujuk ke luar daerah, seperti Makassar atau Manado.

Salah satu masalah krusial, menurutnya, adalah pendapatan dokter spesialis di daerah. “Meski ada insentif dari pemerintah daerah, kini pemerintah pusat juga memberi tambahan,” kata Dante.

Mulai 28 Juli 2025, pemerintah memberlakukan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2025 yang memberikan insentif sebesar Rp30.012.000 per bulan kepada dokter spesialis yang bersedia bertugas di daerah terpencil.

“Harapannya, masyarakat tak perlu lagi dirujuk ke luar daerah,” kata Dante. (Rifal)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11