Next Post

Diduga Potong Gaji untuk Studi Banding, Kepala PSAA Ternate Disorot

05f25751-f37a-4761-b219-bcf63bcf5255

Ternate – istanafm.com. Kepala UPTD Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Budi Sentosa dan Rumah Sejahtera Ternate, Provinsi Maluku Utara, Susan E. Garusim, diduga memotong gaji pegawai dengan dalih biaya perjalanan dinas.

Seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, pada 2024, saat mengikuti studi banding ke Bandung, setiap pegawai diminta menyetor uang sebesar Rp1 juta. Dana itu, menurutnya, diserahkan kepada anggota DPRD Provinsi Maluku Utara periode sebelumnya.

“Ada yang keberatan, tapi tetap setor karena dianggap perintah langsung dari pimpinan,” ujarnya kepada reporter Istana FM, Jumat, 20 Juni 2025.

“Katanya, uang itu untuk diberikan kepada anggota DPRD yang ikut,” tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 17 pegawai PSAA Budi Sentosa turut serta dalam kegiatan studi banding tersebut. Dugaan praktik ini sempat menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, menurut sumber yang sama, kepala panti justru melibatkan pegawai dalam proses pengembalian dana yang dicatat seolah berasal dari mereka.

“Saat BPK turun, pegawai disuruh tanda tangan pengembalian dana. Ada yang nominalnya Rp1 juta, ada juga lebih dari Rp2 juta,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala PSAA Susan E. Garusim membenarkan adanya pemangkasan anggaran perjalanan dinas. Ia menyatakan, pemotongan itu bukan dari gaji pegawai, melainkan dari pos perjalanan dinas untuk diberikan kepada anggota DPRD yang turut dalam kunjungan ke Bandung.

“Saya tidak bisa memungkiri, memang ada pemangkasan anggaran perjalanan dinas untuk diberikan ke anggota DPRD. Kami pergi bersama-sama ke Bandung,” kata Susan.

Meski begitu, ia tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dana tersebut diberikan ke anggota dewan.

Susan juga menambahkan bahwa studi banding tersebut bertujuan untuk memperluas wawasan pegawai mengenai pola pengasuhan anak. Ia menyayangkan sorotan publik karena sebelumnya PSAA tidak pernah mengadakan kegiatan serupa.

“Kalau tidak studi banding, bagaimana kami bisa membandingkan pengetahuan dari luar daerah dengan yang kami terapkan di sini,” pungkasnya. (Rifal Amir)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11