Next Post

DLH TERNATE ABAI ATASI SAMPAH

75cd2ab8-8605-48e4-b684-a219ccb24c01

Ternate– istanafm.com. “Dilarang buang sampah disini. Apabila buang akan mendapatkan sanksi atau akan menanggung resiko sendiri.”  tegas Sudin (48), penjahit sepatu yang tidak jauh dari tumpukan sampah.

Kondisi ini ia keluhkan bukan tanpa sebab. Lantaran, tumpukan sampah hingga bau menyengat membuat pelanggannya menjadi berkurang. Karena jarak antara tumpukan sampah dengan tempat ia menjahit sangat dekat.

Pantauan istanafm.com pada Jumat, 18/04/25 di Jl. A.I.S Nasution Kelurahan Santiong, Kecamatan Kota Ternate Tengah sampah yang menumpuk bervariasi mulai dari popok, telur yang sudah membusuk dengan raknya, botol plastik, dan bekas dus.

Padahal, lokasi itu bukan Tempat Penampungan Sementara (TPS). Namun masyarakat sekitar tetap menampung sampah dekat tempat ia menjahit.

“Kalau boleh tanam tiang cor dengan besi, kalau cuman pakai tripleks sama saja akan orang cabu. Jadi cor saja, baru bikin papan himbauan.” ucapnya dengan nada meninggi.

“Kalau dorang cor papan peringatan, tong (kami) juga berhak untuk melarang, itu bakalai-bakalai (berkelahi).” tambahnya.

Ia bilang Pemerintah Kota melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate tidak serius dan tegas dalam menangani sampah. Karena kian hari sampah terus bertambah dan semakin tidak terkendali.

“Dalam kota bukan bersih tapi kotor ulang, ini kota Ternate model bagini (begini), ini kota mati, sampah kaya bagaini tidak bisa kasih bersih.” tutur Sudin.

Selain itu sampah yang menumpuk di sekitar tempat ia menjahit sepatu, rata-rata dibuang oleh warga sekitar. Bahkan ada juga salah satu hotel yang membuang sampah ditempat tersebut.

Meskipun Sudin sudah memperingatkan warga agar tidak membuang sampah di dekat ia menjahit, tapi hasilnya tetap nihil.

“Yang buang ini rata-rata masyarakat sekitar yang tinggal sini sudah, bahkan dari hotel juga buang disini, Pemerintah Kota harus tegas Padahal pihak hotel harus ada tempat pembuangan sampah tersendiri. Itu plastik hitam yang besar itu dari hotel yang buang.” tuturnya.

Disamping itu, tumpukan sampah juga dikeluhkan penjual aksesoris besi putih di Jl. Hasan Boesoeri, Kelurahan Gamalama, Kecamatan Kota Ternate Tengah. Akibat bau menyengat dari sampah warga membuat pengunjung menjadi berkurang.

“Saya tau tu dari kemarin itu petugas belum angkat, biasa subuh dong (mereka) sudah angkat. Tapi ini belum.” ucap Ikram (53) salah satu pedagang aksesoris besi putih saat ditemui istanafm.com di tempat jualanya.

“Rata-rata yang buang ini dari Ternate Tengah mereka buang disini lagi. Kalau sampah dia berbau tong (kami) punya jualan tidak bisa laku.” tambahnya.

Ia berharap Pemerintah Kota lebih tegas untuk memperingati masyarakat Kota Ternate. Karena dampak sampah sangat mempengaruhi kondisi dagangnya.

“Torang (kami) jaga tegur tolong ngoni bapikir torang lagi. Torang bajual disini baru kalau sampah-sampah basah ngoni buang sini, paling bobou kasiang.” tutup Ikram. (Rifal Amir)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11