Next Post

Frinesia Dikuasai Calo, Warga Tak Punya Pilihan

64e3dd68-9a3f-465b-af6a-8ad50b0b4c2e

Ternate – istanafm.com. Praktik percaloan tiket kapal penumpang pada semua rute pelayaran di Maluku Utara (Malut) masih marak terjadi. Sejumlah warga mengaku resah dengan aksi calo yang menaikkan harga tiket jauh di atas tarif resmi.

Modus yang digunakan para calo adalah menawarkan pemesanan tiket melalui aplikasi Frinesia.com, namun dengan mematok harga lebih tinggi.

Misalnya, tiket rute Ternate–Sanana yang secara resmi dibanderol Rp370 ribu, dijual calo seharga Rp385 ribu. Artinya, para calo meraup keuntungan hingga Rp15 ribu per tiket.

Pantauan istanafm.com menunjukkan, para calo beroperasi secara berkelompok. Ada yang bertugas memesan melalui tiket aplikasi dan ada pula yang mengendalikan mesin pencetak tiket milik penyedia jasa pelayaran. Sementara itu, penumpang yang memesan secara mandiri harus mengantre panjang di loket resmi.

Ironisnya, praktik ini justru berlangsung di bawah pengawasan penyedia jasa pelayaran, yang membuka loket penjualan tiket di Kelurahan Mangga Dua, Jalan Pelabuhan Perikanan, Ternate.

Sistem pemesanan tiket yang rumit, minimnya petugas, serta antrean yang panjang, membuat warga mudah tergiur kesepakatan cepat dari para calo.

Saina Ahmad, seorang penumpang asal Kepulauan Sula, mengaku terpaksa membeli tiket lewat calo karena antrean panjang.

“Harga aslinya Rp370 ribu, tapi karena antrean panjang saya beli lewat orang yang menawarkan bantuan, harganya jadi Rp385 ribu. Mereka bilang itu untuk biaya aplikasi dan jasa bantu,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).

Ia menambahkan, banyak penumpang lain yang membayar lebih mahal, bahkan ada yang dimintai bayaran lebih besar dari itu.

“Praktik calo sangat meresahkan. Kami harap ada perbaikan layanan supaya beli tiket tidak harus antre lama dan para calo bisa ditertibkan,” pintanya.

Menyanggapi hal tersebut, Ketua DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Ternate, Roestam Hamzah, mengaku tidak mengetahui adanya praktik calo dalam penjualan tiket. Ia menegaskan, tidak ada izin bagi siapa pun yang menjual tiket di luar loket resmi.

“Kalau ada calo, itu di luar sepengetahuan kami dan tidak diperbolehkan. Kami akan segera memeriksa dan menjaganya,” tegas Roestam.

Ia juga menyebut, sudah menyediakan petugas khusus untuk melayani pembelian tiket baik secara daring maupun luring.

Namun, menurutnya, sebagian besar penumpang tidak ingin lama mengantre sehingga memilih menggunakan jasa calo.

“Ini bukan pertama kali kami menerima keluhan soal ini. Kami akan mengambil langkah tegas,” tegasnya. (Rifal Amir)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11