Malutpost,Ternate – Jumlah penduduk miskin Halmahera Selatan (Halsel) pada tahun 2022 menempati urutan kedua di Maluku Utara. Halsel menggeser posisi Halteng yang sebelumnya menduduki posisi kedua.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Malut Aidil Adha mengatakan, jumlah penduduk miskin di Malut masih tinggi, bahkan daerah pertambangan yang paling banyak mengoleksi penduduk miskin di Malut.
“Halmahera Timur (Haltim) masih menempati urutan pertama, sedangkan Halsel menggeser posisi Halmahera Tengah (Halteng) kedua,” katanya.
Halteng yang semula urutan kedua, terlempar keluar dari lima besar.
Penduduk miskin di Haltim mencapai 13 ribu jiwa. disusul Halsel 11.890 jiwa, Halmahera Barat (Halbar) menempati urutan ketiga dengan jumlah 10.060 jiwa, Halmahera Utara (Halut) menempati urutan ke lima dengan jumlah 7.840 jiwa. Keenam Kota Ternate 7.540 jiwa, ketujuh Halteng 6.930 jiwa, Kedelapan Kota Tidore 6.080 jiwa, sembilan Morotai 3.770 Jiwa, dan sepuluh Taliabu 3.770 jiwa.
Disatu sisi, Halsel adalah salah satu daerah tambang di Malut. Data dari Bea dan Cukai Ternate, ekspor hasil tambang Halsel 2022 mencapai 614.530 ton dengan nilai USD1.803.051.577. “Ekspor hasil tambang dari Halsel itu tiap tahunnya terus meningkat. Kalau tahun 2021 sebanyak 398.705 ton dengan nilai USD907.717.162,” jelas pemeriksa bea cukai ahli pratama, Trisman. (sst/onk)
Sumber: Harian Malut Post Edisi Rabu, 18 Januari 2023