Ternate- Istanafm.com. Tanggal 1 Mei dikenal dengan sebutan May Day (Hari Buruh) Sedunia. Dimana Pemerintah dan Aparat Keamanan mengkhawatirkan akan terjadi unjuk rasa secara besar-besaran dimana-mana, termasuk di wilayah Provinsi Maluku Utara.
Namun ternyata fakta berbicara lain. Di Kota Ternate hanya terlihat belasan Aktivis yang sedang melakukan Aksi Unjuk Rasa didepan Taman Nukila, dan dikawal oleh beberapa Anggota Polantas serta Intel berpakaian preman terlihat santai mengawasi jalannya Aksi Damai tersebut pada Kamis 01/05/2025.
Salmin salah satu Orator usai berorasi kepada Istanafn.com menjelaskan bahwa, “persoalan Buruh di Maluku Utara ini, adalah masalah yang sangat kompleks.”
Lanjut Salmin, “Dimana Perusahaan Pertambangan seperti PT. IWIP dan HARITA GRUP lebih banyak menampung Tenaga Kerja Asing (TKA), sementara Angka Pengangguran di daerah ini juga cukup tinggi” ujar Salmin.
Selain Salmin Julham salah satu Aktivis yang merupakan Kaders Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ternate dalam orasinya, “menyinggung soal kerusakan Hutang di beberapa daerah di Maluku Utara akibat Eksplorasi Pertambangan Nikel dan Emas. Seperti di Halmahera Tengah, Halmahera Utara, Halmahera Timur dan Pulau Obi Halmahera Selatan, sungguh memiriskan,” ujar Julham.
“Julham juga mengkhawatirkan masa depan Generasi Muda Maluku Utara, jika alam di Provinsi Maluku Utara ini tidak segera dicegah segini mungkin oleh Pemerintah Daerah, dan para pemangku kepentingan di daerah ini, maka dirinya optimis masa depan Generasi yang akan datang suram. Dan terbebani dengan ancaman bencana Banjir dimana-mana,” tegas Julham.
Aksi yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Buruh Bersatu ini, hanya berjalan sekitar dua jam Massa Aksi langsung membubarkan diri dengan teratur. (Jaja On).