Next Post

HINDARI MONEY POLITIK DAN ISU SARA DEMI KEDAMAIAN DI BUMI ALMOLUK

3d45fdc5-ca8a-4580-b1af-122fa6f59d05

Ternate- Istanafm.com: Pilkada Serentak hanya tinggal menghitung hari, para calon Gubernur dan Wakil Gubernur, maupun Bupati dan Wakil Bupati, serta calon Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Maluku Utara, akhir-akhir ini gencar melakukan kampanye. Baik secara terbuka maupun door to door yang dilakukan oleh para tim sukses dari masing-masing pasangan calon. Bahkan untuk meraih simpatik rakyat, isu yang dimainkan ditengah-tengah masyarakat sangat tidak elagan. Karena ada oknun-oknum tertentu yang senagaja membangun isu etnis dan sara untuk mencapai tujuan politik, tanpa harus memikirkan efek yang nantinya akan menimpah rakyat. Seperti yang terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, dan juga isu etnis dan agama masih dijumpai dalam kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara.

Untuk menghindari isu tersebut Hi. Safri Abd. Muin, S.H., M.H., Kepala Seksi Ideologi dan Politik, pada Badan Intelijen Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, dalam siaran persnya kepada Istanafm.com pada jumat 15/11/2024 di Lantai Dua Gedung Radio Istanafm.com usai memberikan materi dalam acara Dialog Interaktiv menegaskan bahwa, “Para calon kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, baik Gubernur Bupati dan Walilota, maupun para tim sukses serta Partai Pengusung, diharapkan mampu memberikan edukasi politik yang sehat, santun, dan beretika kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat memahami secara baik visi nisi lima tahunan yang digagas oleh Calon tertentu”, kata Hi. Safri Abd. Mui.

Lebih jauh dijelaskan mantan Kasi Pididum Kejaksaan Negeri Ternate ini bahwa, “Kondisi Maluku Utara yang terdiri dari beragam suku, etnis dan agama adalah sebuah kekuatan besar untuk kita satukan dalam mewujudkan Maluku Utara yang maju, mandiri, berbudaya, serta bermartabat. Sehingga keberadaan Provinsi Maluku Utara yang dikenal sebagai wilayah Maritim ini disegani oleh Provinsi-Provinsi lain di Indonesia”, ujar Hi.Safri Abd. Muin.

Lebih jauh dijelaskan Kasi Idiologi dan Politik pada Badan Intelijen Kejati Malut ini bahwa, “Kondisi Maluku Utara yang semakin kondusif, aman, nyaman dan damai ini, mari kita jaga dan rawat kebersamaan ini hingga pesta demokrasi ini berakhir, tanpa harus ada tindakan kekerasan, yang pada akhirnya dapat merusak tatanan kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Perbedaan pilihan itu adalah rahmat dalam berdemokrasi, tetapi bukan dengan perbedaan itu, lalu kita jadikan alasan untuk menebarkan api permusuhan. Ini adalah tindakan yang keliru serta bertentangan dengan norma-norma hukum dan budaya kita”, ujar Hi. Safri Abd. Muin. (Jaja On).

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11