Istanafm.com Ternate. Jabatan Esalon II pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) khususnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara saat ini lowong, pasca Penahanan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara Drs. Imran Yakub, oleh Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak Kamis 04/97/2024 ditahan KPK di Rutan KPK Jakarta. Namun Penjabat Gubernur Maluku Utara Drs. Hi. Samsudin Abdul Kadir masih mempertahankan posisi Drs. Imran Yakub pada jabatan KADIKBUD Malut. Penjabat Gubernur Malut itu awalnya memberikan keterangan Pers kepada Media ini di pertengahan Juni 2024 usai keluar dari Ruang Sidang Utama Pengadilan Negeri Ternate, saat memberikan kesaksian terkait aliran Danan yang masuk ke 27 Nomor Rekening milik orang kepercayaan Mantan Gubernur Malut KH. Abdul Gani Kasuba.Lc, yang saat ini ditahan di Rutan Kelas II B Ternate karena terseret dalam Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan Gratifikasi. Samsudin Abdul Kadir menjelaskan bahwa sekalipun KADIKBUD Malut Drs. Imran Yakub telah ditetapkan sebagai tersangka, namun dia tetap menjalankan tugas sebagaimana mestinya, sebelum Majelis Hakim Tipikor Ternate menjatuhkan Vonis kata Samsudin Abdul Kadir. Pernyataan Penjabat Gubernur Malut ini patut untuk dipertanyakan kridibelnya sebagai Kepala Darah. Komentar Penjabat Gubernur Malut terkait dengan status Tersangka Drs. Imran Yakub yang sudah ditahan oleh Penyidik KPK di Jakarta sejak Kamis 04/07/2024, Penjabat Gubernur menjelaskan saat memberikan keterangan Persnya di Kediaman Gubernur di Jalan A. Yani Ternate Kamis 04/07/20224 sekitar pukul 16-00 Wit kepada sejumlah Awak. Media. Samsudin Abdul Kadir menjelaskan bahwa tidak ada aturan yang menjelaskan bahwa harus diganti KADIKBUD Malut. Namun kekosongan Jabatan pada posisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara ini sangat mempengaruhi pelayanan terhadap Masyarakat dibidang Pendidikan, tetapi Penjabat Gubernur masih saja berkilah. (Jaja On).
