Ternate- Istanafm.com. Penjualan 90.000.000 Metrik Ton Ore Nikel (Biji Nikel) oleh PT. Wana Kencana Mineral (PT. WKM) di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, merugikan daerah sebesar 30 Miliar Rupiah. Jumlah yang cukup fantastis untuk kebutuhan Pembangunan di Maluku Utara, namun hilang begitu saja tanpa bekas.
Hal ini terungkap saat Gerakan Pemuda Marhaenisme (GPM) Kota Ternate menggelar Aksi Unjuk Rasa didepan Gedung Direskrimsus Polda Maluku Utara, di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah, pada Kamis 15/05/2025. Ternyata ada oknum-oknum Pejabat di Provinsi Maluku Utara juga ikut bermain dengan Ore Nikel tersebut.
Koordinator Aksi Aziz Abubakar dalam orasinya menegaskan bahwa, “Penyidik Reskrimsus Polda Maluku Utara, segera memeriksa Suryanto Andili Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku Utara, yang diduga kuat terlibat dalam konspirasi dengan pihak PT. WKM dalam proses penjualan Ore Nikel tersebut.”
Sampai berita ini dipublikasikan Istanafm.com tidak dapat menghubungi Kadis ESDM Provinsi Maluku Utara Suryanto Andili, untuk mengkonfirmasikan lebih lanjut terkait tuduhan dari Aktivis GPM.
Dan perlu diketahui bahwa dalam Aksi ini juga Aziz Abubakar dan rekan-rekan nya, meminta agar Pemerintah Pusat melalui Presiden RI, Kementrian ESDM, Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian Kehutanan, Dinas ESDM Malut dan Gubernur Maluku Utara, agar segera menghentikan segala aktifitas Pertambangan di Pulau Obi teriak Aziz Abubakar dari atas Mobil Picup dengan Pengeras suara.
“Karena hutan di Pulau Obi sudah sangat memprihatinkan, selain Gundul pencemaran lingkungan juga terjadi dimana-mana. Bahkan masyarakat Pulau Obi khususnya Desa Kawasi harus kehilangan tanah kelahirannya, yang mereka tempat sejak turun temurun” ujar Aziz Abubakar. (Jaja On)
