Ternate- Istanafm.com. Polemik Penyelidikan Kasus dugaan Tindak Pidana Kejahatan Korupsi Anggaran BTT Bidang Kesehatan sejumlah 5 Miliar Rupiah yang melekat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula, mulai menuai sorotan tajam dari sejumlah kalangan termasuk aktivis dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sanana.
Kronologis Kasus tersebut terjadi pada tahun 2021 pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sula, dibawa kepemimpinan Almarhum A. Sibela. Anggaran senilai 5 Miliar Rupiah dari Dana APBD Kabupaten Kepulauan Sula itu, diperuntukan untuk pengadaan alat-alat kesehatan, tetapi terjadi manipulasi anggaran sehingga merugikan negara dan daerah Miliar Rupiah.
Setelah Kasus Dugaan Tindak Pidana Kejahatan Korupsi Anggaran BTT mencuat, salah satu Oknum anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Sula berinsial LS alias Leko ikut terseret. Bahkan oknum anggota DPRD ini memiliki peran penting dalam proses pencairan anggaran BTT yang ditransfer melalui Bank BNI Luwuk ke Rekening rekanaan yang bernama Puang alias Bos Aso.
Lambatnya proses Penyelidikan Kasus Dugaan Tindak Pidana Kejahatan Korupsi ini, membuat aktivis GMNI meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara mengambil alih penanganan Kasus tersebut. Bahkan aktivis GMNI menyerahkan bukti tambahan saat bertanding ke gedung Kejaksaan Tinggi Malut beberapa pekan lalu.
Menyikapi proses Penanganan Kasus Anggaran BTT Kab. Kepsul Richard Sinaga Kasi Penkum dan Humas Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, dalam siaran persnya kepada Istanafm.com Senin 17/02/2025 menegaskan bahwa, “Penyidik Kejaksaan Negeri Sanana akan bekerja secara profesional. Dan apabila ada bukti-bukti yang mengarah ke Tindak Pidana Kejahatan Korupsi, maka para terduga pelaku akan segera diamankan”, ujar Richard Sinaga.
Kasi Penkum dan Humas Kejati Malut ini juga menambahkan bahwa, “Apabila Kasus ini di take over ke Kejaksaan Tinggi Maluku Utara, maka Kejari Sanana akan berfikir dua kali terhadap atasannya yakni Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara. Karena sudah ada catatan khusus Kepala Kejaksaan Tinggi Malut terhadap kinerja Kejari Sanana”, kata Richard Sinaga. (Jaja On).