Ternate — istanafm.com. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate mencatat, jumlah kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) hingga Mei 2025 mencapai 1.200 kasus. Angka ini merupakan akumulasi sejak 2007.
Penanggung jawab program HIV/AIDS Dinkes Ternate, Hmida, mengatakan jumlah tersebut berpotensi terus meningkat dan melebihi target yang ditetapkan pemerintah daerah.
“Target kasus per tahun di Ternate sebanyak 80. Tapi di 2024 kami mencatat 202 kasus. Itu jelas melampaui target. Sedangkan untuk 2025, sampai Mei ini sudah ada 74 kasus. Kalau melihat tren ini, akhir tahun nanti kemungkinan besar juga akan melewati target,” ujarnya kepada Istana FM, Selasa, 8 Juli 2025.
Berdasarkan data Dinkes Ternate, hingga Mei 2025 terdapat 300 pasien yang masih menjalani terapi antiretroviral (ARV). Sementara itu, 100 pasien gagal follow-up atau putus pengobatan, dan 300 lainnya dinyatakan meninggal akibat HIV/AIDS.
Hmida menjelaskan, fasilitas pelayanan untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) telah tersedia di seluruh puskesmas di Kota Ternate. Layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) juga tersedia di RSUD Chasan Boesoirie.
“Seluruh puskesmas sudah siap melayani PDP. Di RSUD Chasan Boesoirie juga sudah tersedia layanan lengkap. Untuk RS Darma Ibu dan RS Bhayangkara, masih menunggu surat keputusan tim layanan PDP, tapi untuk pemeriksaan HIV sudah bisa dilakukan di sana,” kata Hmida.
Ia menambahkan, virus HIV menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, dan cairan vagina, serta bisa menular dari ibu ke anak.
“Sebagian besar kasus di Ternate ditularkan melalui hubungan seksual berisiko, terutama pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL),” ujarnya.
Hmida berharap peningkatan kesadaran dan deteksi dini dapat membantu menekan laju penularan HIV/AIDS di Ternate. (Rifal)
