Ternate – istanafm.com. Penanganan kasus dugaan pengeroyokan terhadap seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Togafo, Pulau Ternate, disorot Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor.
LBH Ansor mendesak Polsek Pulau Ternate mempercepat proses hukum agar korban segera mendapat keadilan. Ketua LBH Ansor Kota Ternate, Zulfikran Bailussy, mengatakan empat tersangka yang sudah ditetapkan—NA, AH, SD, dan EM—belum juga ditahan meski kasus bergulir enam bulan.
“Penundaan tanpa alasan jelas sama dengan pembiaran. Ini bentuk ketidakadilan bagi korban,” kata Zulfikran, Rabu, 20 Agustus 2025.
LBH Ansor juga mempertanyakan mengapa terduga pelaku lain berinisial MD tidak dijerat, padahal keluarga korban menyebut keterlibatannya.
Menurut Zulfikran, lambannya penanganan perkara berpotensi melanggar asas kepastian hukum. “Jika Polsek tidak serius, kami siap membawa kasus ini ke Propam Polda Malut bahkan Komnas HAM,” ujarnya.
Kapolsek Pulau Ternate, Iptu Lukman Umasugi, saat dikonfirmasi hanya menyebut kasus itu sudah tahap dua dan menunggu petunjuk jaksa. Ia tak menanggapi soal penahanan tersangka.
Peristiwa pengeroyokan terjadi pada 27 Desember 2024. Korban mengalami luka parah di wajah. Keluarga korban mendesak seluruh pelaku diproses hukum tanpa pandang bulu. (Rifal)
