Ternate- Istanafm.com. Provinsi Maluku Utara dikenal sebagai sebuah Provinsi Kepulauan yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), maupun Sumber Daya Hayati (SDH) yang beragam jenis hidup di Alam bebas di Pulau Halmahera dan pulau-pulau kecil lainnya.
Namun sangat disayangkan keindahan Alam Maluku Utara terusik, dan kehidupan masyarakat juga mengalami Degradasi yang berkepanjangan, akibat Eksplorasi Pertambangan Nikel dan sejenisnya, dibeberapa wilayah di Pulau Halmahera.
Bahkan yang sangat menggugah Nurani Rakyat di Halmahera Timur, dimana wilayah Adat Maba Sangaji dirampas secara paksa oleh PT. Position tanpa melalui prosedur Hukum yang jelas. Sudah demikian masyarakat Adat Maba Sangaji yang mempertahankan Warisan Leluhur mereka, malah ditangkap dan dipenjarakan.
Kondisi inilah yang membuat Aktivis Hijau Hitam (HMI) Cabang Ternate dan beberapa Elemen Gerakan, terus bersuara lantang untuk memperjuangankan Hal-Hak Masyarakat Adat Maba Sangaji.
Bahkan Ratusan Aktivis dari berbagai Elemen Gerakan kembali mengepung Kediaman Gubernur Maluku Utara, di Jalan A.Yani Ternate, pada Kamis 29/05/2025, dan meminta agar 11 Warga Halmahera Timur segera dibebaskan teriak salah satu orator saat berorasi.
Sampai berita ini dipublikasikan 11 orang Warga Halmahera Timur masih ditahan oleh Penyidik Polda Maluku Utara, untuk proses Hukum lebih lanjut. Namun Istanafm.com belum mendapat konfirmasi dari pihak Penyidik Polda Malut, melalui Kabid Humas Polda terkait Proses Hukum 11 orang Warga Haltim tersebut. (Jaja On)
