Istanafm.com – Mantan anggota FBI Charles McGonigal ditahan dan didakwa telah membantu miliarder asal Rusia Oleg Deripaska untuk menghindari sanksi Amerika Serikat dan menerima suap untuk menyelidiki saingan Deripaska.
McGonigal adalan mantan anggota kontraintelijen yang bertanggung jawab menginvestigasi sejumlah oligarki asal Rusia. Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyatakan dia ditahan di New York pada Sabtu, 21 Januari 2023.
McGonigal ditahan bersama Sergey Shestakov, mantan diplomat Rusia dan juru bahasa pengadilan. McGonigal dan Shestakov dituduh memberikan “layanan” pada Deripaska pada 2021 padalah miliarder itu sedang berada di bawah sanksi Amerika Serikat.
Keduanya sepakat untuk menginvestigasi usaha rival Deripaska dengan uang imbalan darinya, yang berupa kesepakatan kerja sama melalui perusahaan cangkang.
Menurut dokumen pengadilan, McGonigal mendapatkan bayaran sekitar USD.51 ribu (Rp 776 juta) dan tiga bulan bekerja untuk Deripaska pada 2021 sebesar USD 41 ribu (Rp 616 juta).
McGonigal dan Shestakov juga melakukan lobi agar sanksi terhadap Deripaska dicabut pada 2019, namun tidak berhasil. Ketika Shestakov ditanya apa hubungannya dengan Deripaska, dia memberikan pernyataan palsu pada FBI.
Keduanya saat ini didakwa telah berkonspirasi untuk melanggar dan menghindari sanksi-sanksi Amerika Serikat, melanggar undang-undang International Emergency Economic Powers Act (IEEPA), melakukan pencucian uang dan berkonspirasi melakukan pencucian uang. Sedangkan Shestakov mrnghadapi dakwaan tambahan, yakni memberikan keterangan palsu.
Deripaska, 55 tahun, adalah miliarder bidang industri. Majalah Forbes mengungkap kekayaannya sebesar USD 3 miliar (Rp 45 ttiliun).
Source: Tempo.co