Taliabu- Istanafm.com. Proses Penyelidikan Kasus Dugaan Tindak Pidana Kejahatan Korupsi Pembangunan MCK di beberapa Desa, di Kabupaten Pulau Taliabu, yang diduga fiktif ternyata Penyidik Kejaksaan Negeri Taliabu, menerapkan Penegakan Hukum berdasarkan selera tegas Agus Salim R. Tampilan,S.H., Kuasa Hukum Mantan Kadis PUPR Taliabu Supriyatno, pad a Kamis, 22/05/2025.
Lanjut Agus Salim bahwa, “sangat disayangkan hasil Penyelidikan JPU dari Kejari Taliabu, jauh dari keterangan enam orang saksi yang sudah memberikan keterangan di depan Persidangan pada Senin, 19/05/2025. Dimana dalam keterangan enam orang saksi tersebut telah terbantahkan seluruh Tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Karena dari keterangan Saksi tidak satupun diantara saksi yang menjelaskan bahwa, “Mantan Kadis PUPR Taliabu Supriyatno menikmati uang dari Proyek MCK tersebut,” ujar Agus Salim.
Lanjut Agus bahwa, “yang menjadi kejanggalan dalam proses Penyelidikan dugaan Kasus MCK Fiktif ini, JPU dinilai salah sasaran. Karena proyek tersebut telah dikerjakan, namun masih ada sebagian yang proses pekerjaannya terlambat akibat keterlambatan proses pencairan.
Sementara proses pencairan juga tidak diketahui Mantan Kadis karena yang bersangkutan sementara melaksanakan tugas diluar daerah, sehingga diduga kuat proses tanda tangan pencairan 100% ada terduga Pelaku lain yang memalsukan tanda tangan Mantan Kadis PUPR Taliabu,” tegas Agus Salim.
Lebih jauh dijelaskan Agus Salim bahwa, “Ahli yang dihadirkan JPU Kejari Taliabu dinilai Fiktif. Karena proyek tahun 2022 malah ditahun tahun 2024. Sementara Terduga Pelaku yang lain tidak pernah dipanggil untuk diperiksa, salah satunya adalah Sekertaris Bupati Alion Mus yang membawa kabur Anggaran MCK sebesar Rp. 500.000.000 malah dibiarkan bebas berkeliaran,” ujar Agus Salim.
Agus juga menegaskan bahwa, “seharusnya Penyidik Kejari Taliabu harus profesional dalam menegakan Hukum, jangan tajam kebawa tumpul keatas,” sembur Agus Salim R.Tampilan,S.H. (Jaja On).
