TERNATE, ISTANA FM – Aliansi Masyarakat Buli Peduli Wato-Wato, Kamis (8/9/2023) menggelar aksi unjuk rasa didepan Kediaman Gubernur Maluku Utara di Jalan Ahmad Yani Ternate.
Aksi demo dilakukan terkait dengan masa depan warga masyarakat Buli dan sekitar, yang saat ini sudah terancam akibat Pembuangan Limbah Industri Pertambangan yang dilakukan oleh PT. Priven Lestari.
Koordinator Aksi, Imran dalam orasinya menegaskan wilayah Kabupaten Halmahera Timur saat ini memiliki luas areaL ijin Bidang Pertambaangan seluas 173.681.11 Hektar yang dikuasai oleh 20 Perusahaan Pertambaangan.
Dan Desa Buli saat menjadi sasaran pembuangan Limbah Industri yang dilakukan oleh PT Priven Lestari yang luas kondisinya sebesar 4.953 yang lokasi IUP-nya lebih dari satu KM Persegi.
Yang lebih tragis lagi, lanjut Imran, kawasan Pegunungan Wato-Wato yang merupakan kawasan Hutan Lindung masuk dalam peta operasi PT Priven Lestari.
“Pemerintah Daerah dengan mudah memberikan Ijin kepada para Investor untuk berinvestasi di Halmahera Timur, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi serta dampaknya masyarakat Desa Buli dan sekitarnya yang harus menerima kenyatan pahit dilapangan,”tandasnya.
Imran juga menegaskan, Gubernur Maluku Utara segera mencabut ijin operasi PT Priven Lestari agar segera angkat kaki dari Bumi Haltim.
Imran meminta kepada Instansi terkait agar segera melakukan investigasi atas manipulasi ijin Amdal yang ada di 20 Perusaan Tambang di wilayaah Haltin saat ini, karena ada dugaan kuat, ijin Amdal yang dikeluarkan oleh Pemprov Malut melalui Dinas Lingkungan Hidup patut diduga, dimana ijin tersebut tanpa melalui prosedur yang benar.
Dalam aksi itu, massa membawa ban bekas untuk dibakar didepan kediaman Gubernur , namun aparat Kepolisian Polres Ternate sudah siaga didepan pintu gerbang kediamaan mengagalkan aksi itu. (Jaja 0n)
Editor: Team
Reporter: Fajarudin Limau