Ternate- istanafm.com. Lambatnya pengangkutan sampah di sepanjang gang Kelurahan Tubo, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara menuai komentar warga.
Pasalnya petugas pengangkutan sampah di Kelurahan Tubo tidak lagi beroperasi, sebab operator sampah roda tiga terkendala Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam pantauan istanafm.com di sepanjang gang Kelurahan Tubo, sampah warga banyak yang menumpuk seperti RT delapan, tujuh, dan enam.
Salah satu operator sampah saat dikonfirmasi istanafm.com pada Jumat 11/04/2025 menjelaskan, “armada yang melakukan pelayanan untuk mengangkut sampah terkendala karena BBM.
Bagaimana tong (kami) mau mengangkut sampah, bensin saja tidak ada.” tutur pengangkut sampah roda tiga yang enggan menyebut namanya.
Selain itu ia mengatakan dalam sebulan BBM yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah di setiap gang Kelurahan Tubo yakni, sebanyak 80 liter.
Namun hingga saat ini operator roda tiga tidak menerima bahan bakar dari Pemerintah Kota melalui Pemerintah Kecamatan Ternate Utara.
“Tong (kami) ambil nota di kantor Camat, terus baru ambil minyak di Pertamina.” ujarnya. “Minimal 80 liter kalau dalam sebulan itu.” tambahnya.
Disamping itu ia juga mengatakan. “di bulan Maret 2025 hingga saat ini gaji operator roda tiga pengangkut sampah belum mereka terima. Sampai saat ini tong (kami) juga belum terima gaji.” terangnya.
“Seharusnya gaji yang torang (kami) terima bulan Februari, tapi ini malah terima di bulan Maret tanggal 4 kemarin.” keluhnya.
Sementara Lurah Tubo menjelaskan, “penumpukan sampah di gang Kelurahan Tubo yang tidak diangkut oleh operator roda tiga, karena BBM yang tidak tersalurkan hingga mau tidak mau armada yang mengangkut sampah di sepanjang gang Kelurahan Tubo tidak diangkut.
Bensin sementara pemerintah kecamatan masih melakukan kerjasama dengan pihak pertamina.” ucap Roswita Soleman
Lanjut Roswita mengenai BBM yang tidak tersalurkan kepada petugas armada pengangkut sampah yaitu, dari Pemerintah Kota melalui Pemerintah Kecamatan. Bahkan untuk meminimalisir kendala BBM yang belum tersalurkan dia juga suka rela menangani masalah tersebut.
“Yang belum dapat sebagian bensin juga saya beli untuk mengangkut sampah yang belum bisa diangkut, sementara kerusakan juga sebagian saya tangani juga, seperti ganti oli dan lain-lain.” jelasnya (Rifal Amir)