Ternate- Istanafm.com. Sebuah Pangkalan Kayu olahan di lingkungan Pekuburan Islam Kelurahan Makasar Barat, digerebek Polisi pada Sabtu 03/05/2025. Ternyata pasokan kayu tanpa dilengkapi Dokumen. Berita Rilis Kapolres Ternate yang diterima Istanafm.bom melalui Kasi Humas Ternate pada Senin 05/05/2025.
Saya, Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K, M.H., menyampaikan bahwa pada hari Minggu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 10.39 WIT, Unit Resmob Sat Reskrim Polres Ternate melakukan pengecekan pangkalan kayu di lingkungan Kubur Islam, Kelurahan Makassar Barat, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.
Pengecekan ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat terkait masuknya kayu ilegal di lokasi pangkalan kayu CV. Sinar Tuwik. Berdasarkan pengecekan di lapangan, ditemukan jenis kayu sebagai berikut:
– Pala Hutan: 175 potong
– Binuang: 150 potong
– Samama: 175 potong
Dokumen yang dibawa dalam angkutan kayu tersebut adalah Surat Angkutan Kayu Rakyat (SAKR), yang digunakan sebagai bukti pengangkutan kayu budidaya yang berasal dari hutan rakyat.
Pengecekan ini didasarkan pada beberapa peraturan, antara lain:
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.85/MENLHK/SETJEN/KUM. I/11/2016
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor P.48/MENLHK/SETJEN/KUM.I/11/2017
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Polres Ternate berencana melakukan koordinasi dengan KPH terkait status kayu tersebut, meminta dokumen Surat Keterangan Asal Usul (SKAU), Nota Angkutan, dan memanggil pemilik pangkalan untuk diperiksa terkait dokumen usaha pangkalan.
Dalam proses pengecekan, kami juga melakukan wawancara dengan pemilik pangkalan dan pekerja untuk memastikan bahwa kayu yang ada di pangkalan tersebut berasal dari sumber yang legal.
Polres Ternate berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya kegiatan ilegal yang dapat merusak lingkungan. Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu melaporkan jika menemukan adanya kegiatan ilegal terkait kayu kepada kami. (Jaja On)