Istanafm – Ternate. Paniitia seleksi Pasukan Pengibaran Bendera (Paskibraka) Provinsi Maluku Utara dinilai idak transparansi dalam melakukan seleksi sehingga mematahkan semangat peserta.
Pasalnya, Adrul Dahlan, Siswa SMA Negeri 6 Kota Tidore Kepulauan yang terpilih sebagai peserta untuk mengikuti seleksi Paskibraka Tingkat Nasional di Ibu Kota Provinsi Maluku Utara di Sofifi.
Dalam proses seleksi Asrul Dahlan masuk tujuh besar namun dalam proses selanjutnya Panitia Paskibraka Tingkat Nasional, ternyata Asrul Dahlan gugur dengan alasan nilai Tiu dan Pemahamannya rendah.
Yang lebih aneh lagi, seharusnya Asrul Dahlan masuk dalam daftar Paskibraka Tingkat Provinsi Maluku Utara bukan dikembalikan ke Kota Tidore.
Hal itu membuat Dahlan Fabanyo, orang tua Asrul Dahlan merasa kecewa dan angkat bicara soal itu. “Tindakan Panitia Seleksi tidak Profesional,”tandas Dahlan Fabanyo, kepada wartawan, Kamis (1/6/2023)
Dia menegaskan, dirinya sangat kecewa dengan Panitia Seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Maluku Utara yang pilih kasih dalam merekrut calon Anggota Paskibraka.
Orang tua Asrul Dahlan yang berprogesi sebagai Nakoda Speed Boat ini menyesali sikap Panitia yang tidak transparandalam seleksi, dimana Asrul Dahlan tidak dikembalikan ke Tidore tetapi bergabung dengan Anggota Paskibraka ditingkat Provinsi Maluku Utara.
Semenyara Panitia seleksi Paskibraka dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku Utata sulit untuk dihubungi.(jaj/iki)