Ternate- Istanafm.com: Pusaran Politik ditengah-tengah Partai Koalisi yang mengusung Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara Benny Laos dan Sarbin Sehe, pasca tragedi Bobong sabtu 12/10/2024 yang merengut nyawa Cagub Benny Laos, manuver Partai Demokrat mulai nampak.
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Maluku Utara Dr. Rahmi Husen yang juga sebagai Ketua Pemenangan Pasangan Benny-Sarbin, secara tegas dalam konferensi persnya senin 14/10/2024 menegaskan bahwa, “Hanya satu nama yang diusulkan oleh 8 DPD Partai Pengusung ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta, bahwa Sherly Tjoanda yang akan menggantikan posisi mediang suaminya Benny Laos sebagai Calon Gubernur.
Namun informasi yang beredar selasa 15/10/2024 sebagaimana yang dilansir oleh Tribunnews.com bahww, “Partai Demokrat kembali membuka opsi untuk mempromosikan Sarbin Sehe sebagai Calon Gubernur dan Sherly Tjoanda sebagai Calon Wakil Gubernur.”
Sementara rekomendasi Sherly Tjoanda telah dipersiapkan untuk memenuhi Administrasi Pencalonan sebagai Gubernur Maluku Utara, menggantikan almarhum suaminya Benny Laos. Dan semua kelengkapan administrasi dalam proses perampungan oleh tim, untuk segera dimasukan ke KPU sebelum batas waktu berakhir.
Tetapi lagi-lagi isu perubahan Cagub telah damainkan oleh salah satu Partai Pengusung (Partai Demokrat). Kondisi ini yang sangat disayangkan oleh salah satu anggota tim pemenangan Benny-Sarbin yang merahasiakan identitasnya itu, kepada Istanafm.com Selasa 15/10/2024 menegaskan bahwa, “Kekuatan Politik Benny Laos dan Sarbin Sehe mulai melemah pasca Calon Gubernur Maluku Utara dengan nomor urut 4 itu megalami musibah pada sabtu 12/10/2024 hingga meregang nyawa, akibat terbakarnya speed boat Bela 72 di Pelabuhan Regional Bobong Kabupaten Pulau Taliabu , saat pengisiang Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Jika Partai Pengusung memaksakan kehendak untuk Sherly Tjoanda tetap maju, maka bukan kemenangan yang diperoleh tetapi kekalahan sudah berada didepan mata. Apalagi membalikan isu dengan menjadikan Sherly Tjoanda sebagai Cawagub”, tegas sumber.
Sumber Istanafm.com juga menambakan bahwa, “Sebaiknya Partai Koalisi mencari figur alternatif yang tepat untuk menggantikan Almarhum Benny Laos, daripada memaksakan kehendak untuk mencalonkaan istri mendiang Benny Laos, karena secara fisik Sherly Tjoanda masih sangat terguncang pasca tragedi itu, sangat tidak mungkin Sherly Tjoanda akan menerima tawaran ini”, tegas sumber. (Jaja In).