Bursel Maluku- Istanafm com. Memasuki Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025 Masehi, seharusnya masyarakat yang berada wilayah Kecamatan Kepala Madan seperti Desa Batu Layar, Desa Walbele, Desa Darusatam, Desa Sekat, dan Desa Bobo, seharusnya menikmati Bulan Suci Ramadhan dengan Penerangan Listrik dari PLN Ranting Waepandan tanpa harus menggunakan genset atau lampu pelita, tetapi faktanya tidak seperti itu.
Yang lebih memiriskan lagi masyarakat melakukan Tadarus di Masjid harus menggunakan penerangan dengan memanfaatkan flash kamera handphone (lampu kilat). Informasi yang dihimpun Istanafm.com pada Minggu 02/03/2025 dari Muksin salah satu Warga Desa Sekat, melalui whatsapp menjelaskan bahwa, “Yang menikmati Listrik hanya Desa Waepandan dan Desa Fogi. Sementara desa-desa yang lain gelap gulita entah apa permasalahannya.”
Lanjut Muksin, “Seharusnya Kepala Ranting PLN Waepandan menyampaikan secara transparan kepada masyarakat di beberapa desa terkait dengan Pemadaman tanpa sebab. Ini Bulan Suci Ramadhan, tetapi PLN tidak berfungsi”, tanya Muksin.
Muksin juga menegaskan bahwa, “Sebaiknya Manager PT. PLN Wilayah X Maluku dan Maluku Utara segera mengevaluasi Kepala Ranting PLN Waepandan, sebelum pengadilan rakyat itu dilakukan. Karena sangat merugikan masyarakat, akibat kinerja Kepala Ranting PLN yang dinilai buruk dan tidak transparan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.”
Ditempat terpisah Etek salah satu Warga Desa Sekat Kecamatan Kepala Madan, yang sementara berada diluar daerah (Papua) saat dihubungi Istanafm.com melalui whatsapp menegaskan bahwa “Kinerja Kepala Ranting Waepandan, paling terburuk di Maluku.”
Etek juga menambahkan bahwa, “Sebaiknya Kepala Ranting PLN Waepandan angkat kaki dari Tanah Buru (Bursel), sebelum rakyat kehilangan kesabaran. Karena Kepala Ranting PLN Waepandan tidak becus dalam mengurus aliran listrik, sehingga masyarakat harus hidup dalam kegelapan.”
Etek juga mengajak masyarakat agar, “Segera menyampaikan mosi tidak percaya terhadap kinerja Kepala Ranting PLN Waepandan, yang ditujukan kepada Manager PT. PLN Wilayah X Maluku dan Maluku Utara di Ambon. Agar segera menggantikan Kepala Ranting PLN Waepandan sebelum rakyat bertindak”, sembur Etek.
Etek sebelum mengakhiri komentarnya menegaskan bahwa, “Kepala Ranting PLN Waepandan tidak layak untuk menduduki jabatan itu, karena dia tidak memiliki kemampuan dalam Memenejs PLN Ranting Waepandan. Lebih baik dia sadar dan angkat kaki dari Bursel jangan rakyat yang menjadi korban”, kesal Etek.
Lanjut Etek, “Masih banyak orang diluar sana yang memiliki skill yang mampu untuk manage PLN Ranting Waepandan, sehingga Pelayanan Pemerintah dibidang kelistrikan dapat berjalan dengan baik, bukan seperti kondisi yang saat dialami oleh masyarakat. Sekali lagi Kepala PLN Ranting Waepandan tidak becus mengurus listrik. Dan kinerjanya sangat buruk sepanjang sejarah di Bursel setelah PLN Ranting Waepandan beroperasi.” (Jaja On).
