Next Post

Peluncuran dan Bincang Buku “Halmahera Jangan Dijual!” Catatan 18 Jurnalis Maluku Utara

7fa5a9fa-503c-4e2d-987c-52ee8a6e96c6

Ternate — istanafm.com. Buku Halmahera Jangan Dijual!, yang berisi catatan 18 jurnalis dari berbagai media di Maluku Utara, resmi diluncurkan. Acara peluncuran dirangkaikan dengan diskusi buku yang menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang.

Diskusi tersebut menghadirkan Supriadi Sawai dari Save Sagea, Said Marsaoly, warga Halmahera Timur, Yosep Suproyogi dari Tempo Witness, Ketua AJI Ternate Yunita Kaunar, peneliti Prof. Muhammad Aris, Sekretaris Jenderal AJI Indonesia Bayu Wardhana, serta Co-Founder Watchdoc, Dhandy Dwi Laksono. Diskusi dipandu oleh jurnalis senior Maluku Utara, Mahmud Ici.

Dalam sambutannya, Ketua AJI Ternate Yunita Kaunar menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Pulau Halmahera yang terus terdesak oleh operasi pertambangan berskala besar.

“Halmahera Timur kini semakin memprihatinkan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tambang. Hak-hak mereka terabaikan,” ujarnya pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Yunita juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber yang bersedia bergabung, termasuk pembicara diskusi secara daring melalui Zoom.

Sementara itu, akademisi Universitas Khairun Ternate, Prof. Muhammad Aris, menilai peluncuran buku ini merupakan kontribusi penting bagi upaya advokasi lingkungan di Maluku Utara. Ia menjadi salah satu narasumber dalam proses penyusunan buku tersebut.

“Saya mendukung penuh penyusunan buku ini dan berupaya menyajikan data yang akurat dan rinci. Buku ini bukan sekadar laporan jurnalistik, tetapi juga menjadi catatan penting peradaban. Bahkan hingga 50 tahun ke depan, buku ini akan tetap relevan sebagai dokumen sejarah,” ujarnya. (Rifal Amir)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11