Ternate – istanafm.com. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas II Babullah Ternate mengimbau masyarakat Maluku Utara (Malut) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk berupa hujan lebat, angin kencang, dan petir yang diperkirakan akan melanda wilayah ini selama tiga hari ke depan, mulai Jumat (22/8) hingga Minggu (24/8).
Prakirawan BMKG Ternate, Dhea Widyasista, menjelaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh anomali suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar perairan Malut. Situasi tersebut memicu terbentuknya sirkulasi di perairan utara Papua yang menyebabkan penumpukan massa udara.
Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby turut memengaruhi dinamika cuaca di wilayah Malut. “Fenomena ini memicu gangguan atmosfer yang kemudian meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Maluku Utara,” kata Dhea kepada Istana FM, Jumat, 22 Agustus 2025.
Menurut Dhea, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan melanda sebagian besar wilayah Malut, khususnya Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan. Cuaca ekstrem ini juga diprediksi akan meluas hingga ke Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
“Untuk hampir seluruh daerah Malut, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir akan terjadi pada sore hingga malam hari. Namun, intensitas tertinggi diperkirakan terjadi di Halbar, Halut, Haltim, Halteng, dan Halsel,” ujarnya.
Selain curah hujan tinggi, BMKG juga memantau adanya peningkatan gelombang laut dengan ketinggian bervariasi antara 0,5 hingga 1,5 meter di sebagian besar perairan Malut. Kecepatan angin diprediksi mencapai 40 kilometer per jam.
Dhea mengingatkan masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, baik di media sosial maupun aplikasi Info BMKG. “Kami mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama terhadap potensi banjir dan tanah longsor akibat curah hujan yang tinggi,” katanya. (Rifal)