Ternate – istanafm.com. Seorang perempuan di Kelurahan Marikurubu, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, menjadi korban penganiayaan oleh pamannya sendiri. Peristiwa itu terjadi pada Rabu pagi, 16 Juli 2025, di rumah korban di kawasan Torano.
Korban, Nadia Munawar, 25 tahun, mengatakan penganiayaan bermula saat Ketua RT setempat berkunjung dan berbincang dengan ibunya di teras rumah. Tak berselang lama, pamannya, Kamel Tahir, datang dan langsung melayangkan makian kepada ibunya.
“Dia menunjuk wajah ibu sambil memaki ‘munafik, tidak tahu diri’,” kata Nadia kepada Istana FM.
Nadia yang menyaksikan pertengkaran itu berinisiatif merekam kejadian dengan ponselnya. Tindakan tersebut memancing kemarahan Kamel. Sekitar pukul 09.04 WIT, pelaku mencoba merebut ponsel dan memaksa Nadia menghapus rekaman.
“Waktu saya menolak, dia langsung merampas HP sambil memukul. Pukulan pertama tidak kena, tapi pukulan kedua menghantam hidung saya sampai berdarah,” ujar Nadia.
Akibat serangan itu, Nadia mengalami luka di bagian hidung. Ia segera melarikan diri dan menuju Kepolisian Resor Ternate dengan ojek untuk melaporkan kejadian.
Kasih Humas Polres Ternate, Ajun Komisaris Polisi Umar Kombong, membenarkan laporan tersebut. “Iya benar, laporannya sudah kami terima,” kata Umar singkat saat dihubungi.
Dugaan sementara, motif penganiayaan berkaitan dengan sengketa sertifikat tanah keluarga. Sertifikat atas nama almarhum ayah Nadia disebut telah dihibahkan, namun Kamel diduga tetap mengklaim sebagai ahli waris.
“Padahal dia sudah tanda tangan surat hibah. Tapi masih saja mau kuasai tanah itu,” kata Nadia.
Mirisnya, dalam insiden itu, Ketua RT yang berada di lokasi tak berupaya melerai. Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian masih memproses laporan dan melakukan pendalaman atas kasus tersebut. (Rifal)
