Istanafm.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.678 pada Jumat (17/3). IHSG menguat sebesar 112,51 poin atau 1,71 persen dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan data dari RTI, dalam sepekan lalu asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp724,31 miliar. Aksi jual merata di seluruh sektor perdagangan.
Adapun rata-rata transaksi pada pekan ketiga Maret kemarin sebesar Rp12,62 triliun. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya Rp8,88
“Ini bakal menjadi sentimen positif untuk IHSG karena masih adanya kenaikan kredit dan pengeluaran konsumen,” ujar Audi kepada CNNIndonesia.com.
Kedua, rilis keputusan suku bunga the Fed pada pertemuan Maret 2023 yang memberikan sentimen negatif untuk pasar karena dikhawatirkan semakin meningkatkan efek domino terhadap sistem perbankan AS dan ekonomi global.
Hal tersebut membuat volatilitas pasar obligasi meningkat tajam dengan mencapai ke level tertinggi sejak krisis keuangan 2008 serta imbal hasil US Treasury 2 tahun telah anjlok lebih dari 100 bps dalam satu setengah minggu.
Gejolak perbankan ini membuat banyak investor beralih ke safe heaven. Maka tak heran harga emas naik 3,6 persen menjadi 1.988 per ons pada Jumat, tertinggi sejak April 2022, dan menuju kenaikan mingguan 6,44 persen, tertinggi dalam 4,5 bulan.
“Kami melihat efek domino akibat dari kebijakan moneter yang ketat kian meluas serta indikasi resesi kian meningkat,” imbuhnya.
Meski demikian, Audi menilai masih ada beberapa sektor yang bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi oleh investor. Setidaknya ada dua sektor bisa dikoleksi, yakni bahan dasar karena kenaikan harga komoditas dan kesehatan karena pergerakannya secara teknikal sangat potensial.
Pekan ini, Audi merekomendasikan empat saham yang bisa dipilih oleh investor. Rinciannya adalah ANTM (trading buy) di rentang Rp1.815-Rp2.070, MDKA (BoB 3.930) di rentang Rp3.690-Rp4.180, KLBF (speculative buy) di rentang Rp2.140-Rp2.390, dan SMGR (speculative buy) di rentang Rp5.850-Rp6.600.
Dari dalam negeri, penguatan akan ditopang pengumuman kinerja dan pembagian dividen empat bank besar.
Kemudian, ada juga sentimen dari kebijakan normalisasi jam perdagangan di awal April 2023. Perubahan ini akan memberikan jam perdagangan yang lebih panjang untuk para investor bertransaksi sehingga diharapkan bertambahnya likuiditas pasar modal.
Sedangkan, sentimen dari global pekan ini akan dipengaruhi oleh Federal Open Market Committee (FOMC) Economic Projection dari The Fed dan pengumuman suku bunga bank sentral AS itu pada Kamis, 23 Maret 2023 dini hari (Jumat WIB).
Berdasarkan konsensus Trading Economics, suku bunga The Fed diperkirakan naik 25 bps (basis poin) ke 5 persen dari sebelumnya 4,75 persen. Perkiraan suku bunga ini tentu akan dicermati investor dan bakal dampaknya terhadap likuiditas perbankan AS yang mengalami krisis seperti SVB (Silicon Valley Bank) dan Signature Bank.
Dengan adanya sentimen positif dari dalam negeri, dan volatilitas dari luar negeri ini, maka Hadrian menyarankan agar investor mencermati pergerakan saham yang ingin dikoleksi.
Menurutnya, untuk pekan ini sektor saham yang bisa dikoleksi oleh investor adalah sektor energi dan keuangan. Sedangkan, sektor yang perlu dipilih secara cermat dan hati-hati adalah properti dan teknologi yang masih menguji level supportnya dan belum bisa keluar dari downtrend atau tren penurunan.
Atas sentimen-sentimen itu, Hadrian merekomendasikan beberapa saham pilihan. Berikut rinciannya;
Trading buy entry area: Rp1.860-Rp1.895
Target: Rp1.950-Rp2.110
Support: Rp1.760-Rp1.805
B. INCO
Trading buy entry area: Rp6.250-Rp6.350
Target: Rp6.550-Rp6.925
Support: Rp5.750-Rp6.000
B. ITMG
Trading buy entry area: Rp38.900-Rp39.150
Target: Rp41.400-Rp42.350
Support: Rp36.725-Rp37.100.
Source: CNN Indonesia