Namrole- Istanafm.com. Melirik Dunia Pendidikan di Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku, khususnya di Kecamatan Kepala Madan dan Leksula saat ini, mengalami kemajuan yang cukup pesat, baik ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), SLTP dan SMA.
Bila dilihat dari sisi infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (Pendidik) sudah jauh mengalami kemajuan, bila dibandingkan dengan kondisi Buru Selatan Dua Puluh Tahun silam. Kemajuan ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, dan peran serta masyarakat.
Ditengah perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dierah modernisasi saat ini, masih banyak anak-anak yang putus Sekolah. Baik di Kecamatan Leksula maupun Kepala Madan, kegagalan mereka akibat berbagai faktor yang menghalangi langkah mereka untuk melanjutkan Pendidikan hingga Perguruan Tinggi.
Namun yang menjadi kebanggaan masyarakat di Kecamatan Leksula dan Kepala Madan, yakni keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Batu Kadera, yang dikelola oleh saudara Abdurahman Boeng yang sudah melukiskan ratusan siswa Siswi dari berbagai jenjang, baik Paket C, B, maupun Paket A.
Melihat dinamika yang berkembang akhir-akhir ini di Media Sosial, dimana ada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang sengaja mencari popularitas dengan menyebarkan Fitnah yang keji, serta menyerang kehormatan orang lain, dengan bertopeng Aktivis adalah sebuah kejahatan yang harus dibasmi.
Menanggapi hal tersebut salah satu Tokoh Muda Buru Selatan, asal Desa Sekat Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Sekatan Maluku, Fajarudin Lesnusa Limau yang biasa disapa Etek, angkat bicara kepada Istanafm.com di Ternate Minggu 18/05/2025 menjelaskan bahwa, “dirinya sangat prihatin dengan masalah tersebut.”
Lanjut Fajarudin yang biasa disapa Etek ini menegaskan bahwa, “seharusnya penyebaran fitnah dengan menggunakan Akun Palsu, dengan Narasi kebencian yang menyerang kehormatan orang lain ini bukan lagi zamannya,” ujar Fajarudin.
Lebih jauh dijelaskan Fajarudin Lesnusa Limau bahwa, “Media Sosial adalah sarana untuk membangun Komunikasi yang positif, bukan tempat menyebar fitnah.” Namun kata Fajarudin Lesnusa Limau bahwa, “ini bias dari Pilkada yang sudah berakhir di Bumi Lolik Laleng Fedak Fena. Sebagai warga masyarakat Bursel yang ada diperantauan, saya juga memiliki beban Moral untuk memberikan sumbangan pemikiran yang positif demi kemajuan dan masa depan Bursel itu sendiri,” ujar Fajarudin.
Terkait dengan tudingan yang dialamatkan kepada Ketua PKBM Batu Kadera, yang Nota benenya adalah Sekertaris Partai Keadilan Sejatera (PKS) Kabupaten Buru Selatan, itu sangat tidak berdasar. Selain tidak memiliki bukti-bukti yang otentik, oknum tersebut sengaja memancing di air yang keruh.
Fajarudin Lesnusa Limau secara tegas mengatakan bahwa, “jika ingin bermain maka tampil secara fulgar, jangan menggunakan Akun Palsu dengan Narasi kebencian. Ini adalah bagian dari upaya Untuk melakukan pembunuhan Karakter orang lain, serta upaya untuk mengadu domba.”
Lanjut Tokoh Muda Bursel asal Kecamatan Kepala Madan yang suka bersuara lantang disetiap Forum debat ini, menegaskan bahwa, “jika seseorang diduga melakukan pelanggaran Hukum, maka lebih Elegan jika diseret ke rana Hukum dengan sejumlah bukti yang otentik, bukan sebaliknya menyebarkan Fitnah melalui Media Sosial.”
Fajarudin Lesnusa Limau juga menambahkan bahwa, “dengan adanya Lembaga PKBM Batu Kadera sudah ratusan Generasi Muda yang ada di Kecamatan Leksula dan Kepala Madan yang berhasil meraih Ijazah Paket C, B, maupun Paket A. Ini sebuah perjuangan untuk memberantas Buta Huruf di Kab. Bursel yang patut untuk diberikan apresiasi, bukan menebar Fitnah,” tegas Fajarudin Lesnusa Limau. (Jaja On)