Kotak Suara Dibawa ke Labuha
Malutpost, Labuha – Pemungutan Suara Ulang (PSU) pilkades Kurunga Kecamatan Kepulauan Joronga Halmahera Selatan, Sabtu (25/2) pekan lalu berjalan ricuh.
Informasi yang dihimpun Malut Post, saat penghitungan suara ulang pendukung tiga cakades protes. Karena itu kotak suara dibawa ke Labuha untuk dilakukan penghitungan ulang. Saat kericuhan, puluhan kursi melayang sehingga menyebabkan kerusakan. Pendukung tiga cakades yang melakukan protes adalah cakades nomor urut 1 Abdul Gani Abubakar, Cakades nomor 2 Azhar Samiuddin dan Sahril Landoloma cakades nomor 3 yang juga petahana.
Dikonfirmasi Malut Post, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Halsel Faris Hi Madan menjelaskan, kericuhan ini diawali dengan perdebatan terkait sejumlah KTP dan Kartu Keluarga yang disengketakan sebelumnya. Anggota panitia pilkades Halsel menjelaskan kepada para pendukung tiga cakades yang layangkan protes, bahwa terkait KTP dan KK mekanismenya akan dibahas setelah pemillih yang terdaftar di DPT selesai melakukan pencoblosan. “Itu soal KTP dan KK dibicarakan, tiba-tiba muncul tim dari tiga cakades masuk ke ruangan untuk protes, lalu melahirkan kericuhan itu. Padahal sebelumnya proses jalan lancar,” jelasnya.
Mantan Komisioner KPU Halsel ini mengatakan, untuk menghindari hal-hal yang lebih parah, panitia pilkades Halsel membawa kotak suara ke Labuha untuk dilkukan penghitungan ulang, Senin (27/2) hari ini. Faris mengaskan jikadi penghitungan nanti terdapat jumlah pemilih menyalurkan hak suara sudah di atas 50 persen dari DPT Desa Kurunga, maka PSU dinyatakan selesai.
“Jadi pada perhitungan suara di mana masyarakat menyalurkan hak suara di atas 50 persen dari jumlah DPT, maka dianggap selesai,” pungkas Faris. (sam/onk).
Malut Post Edisi Senin, 27 Februari 2023