Next Post

Rektor Unkhair Minta Dukungan Pusat untuk Perkuat FKIK

e4f62ad0-0e21-4e25-be38-e7df9c53e2bd

Ternate – istanafm.com. Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, menyoroti keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) saat memberi sambutan dalam kunjungan Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, di Aula Nuku, Kampus II Unkhair, Rabu, 30 Juli 2025.

Di hadapan Wamenkes dan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ridha menyampaikan FKIK Unkhair telah meluluskan 89 dokter sejak didirikan pada 2015. Ia menyebut capaian itu sebagai prestasi tersendiri, mengingat keterbatasan sarana, tenaga pengajar, dan dukungan lainnya.

“Dengan segala keterbatasan, menghasilkan 89 dokter adalah prestasi. Tapi kita tidak bisa berhenti di situ,” ujar Ridha.

Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, terutama untuk peningkatan kapasitas dosen melalui alokasi pendidikan lanjutan. Ridha juga menyinggung belum optimalnya status Rumah Sakit Pendidikan Unkhair yang membutuhkan perhatian khusus.

“Kami berharap ada intervensi dari pemerintah pusat terhadap status rumah sakit pendidikan saat ini,” katanya.

Kunjungan Wamenkes ke Unkhair merupakan bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-75 FKUI yang dipusatkan di Maluku Utara lewat program Bakti untuk Negeri Indonesia (BUMI) 3.0. Program ini menghadirkan berbagai layanan kesehatan seperti operasi katarak gratis, skrining tuberkulosis, penyuluhan stunting, hingga pelatihan untuk tenaga medis dan masyarakat.

Wakil Gubernur Maluku Utara, KH. Sarbin Sehe, turut hadir dan menekankan pentingnya peran dokter yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual dan komitmen moral. Ia mengingatkan ancaman komersialisasi dan industrialisasi layanan kesehatan.

“Dibutuhkan dokter yang kokoh dalam nilai keimanan dan tetap berpihak pada pasien,” ujar Sarbin.

Sarbin juga memaparkan empat capaian penting sektor kesehatan di Maluku Utara: predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas dari BPJS Kesehatan, peletakan batu pertama RSUD Sanana, modernisasi RSUD di Taliabu dan Halmahera Timur, serta alokasi beasiswa kedokteran senilai Rp1 miliar hasil kerja sama dengan 27 perguruan tinggi.

Sementara itu, Wamenkes Dante menyebut kunjungannya ke Ternate merupakan tindak lanjut atas surat dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Djoanda Laos. Ia mengungkapkan, pemerintah pusat telah menerbitkan Perpres Nomor 81 Tahun 2025 yang mengatur insentif Rp30 juta untuk dokter spesialis yang bertugas di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan.

Dante juga mengumumkan pengadaan alat kesehatan untuk Maluku Utara, termasuk mesin MRI, endoskopi jantung, dan distribusi cathlab ke seluruh kabupaten/kota. Ia mengingatkan pentingnya ketersediaan dokter spesialis untuk mendukung pemanfaatan alat tersebut.

“Kalau alat sudah diberikan tapi tidak ada dokternya, itu bisa jadi temuan BPK,” ujar Dante.

Ia menutup sambutannya dengan ajakan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesehatan nasional dengan semangat lokal: Marimoi Ngone Futuru—bergerak maju bersama. (Rifal)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11