TERNATE, ISTANA FM – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Ternate merasa kecewa dengan keputusan Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan dan Ideologi Pancasila yang sengaja mengugurkan Nanda Maulidya Siswa SMAN 8 Kota Ternate Provinsi Maluku Utara dari Calon Paskibraka (Capas) Tingkat Pusat tahun 2023.
Hal itu ditegaskan Ikram, Kepala Bidang Pengawasan Kesbangpol Kota Ternate, Selasa (18/7/2023), diruang kerjanya.
Ikram menilai, keputusan Panitia Capas Tingkat Pusat maupun Daerah Provinsi Maluku Utara yang mengugurkan Nanda Maulidya sangat tidak profesional.
Dijelaskan, Nanda Maulida sebelumnya telah dinyatakan Lulus Seleksi Capas Tingkat Pusat, dengan memperoleh nilai 190, serta hasil MCU dari Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Chasan Bosoirie Ternate dan datanya telah dikirim ke Jakarta, dimana hasilnya, Nanda Maulidya dinyatakan memenuhi syarat sebagai Capas tingkat Nasional bersama Deril Tonga dari SMA Dian Halmahera dari Halmahera Barat yang mewakili Provinsi Maluku Utara untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih tahun 2023 di Istana Negara Jakarta.
“Sangat ketidak profesionalnya pihak Panitia ditingkat Daerah maupun Pusat, Nanda Maulidya digugurkan.pada H-2 menjelang Diklat,”tegasnya.
Terkait hal itu, Kesbangpol Kota Ternate melayangkan surat protes ke Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembinaan dan Idiologi Pancasila dengan Nomor Surat :1543/PE/07/2033/D5.
Dalam surat itu, Kesbangpol menilai, Nanda Maulidya yang dinyatakan tidak memenuhi standar Capas Tingkat Pusat adalah alasan yang dibuat-buat serta tidak profesionalnya Panitia baik ditingkat Pusat maupun Daerah.
“Nanda Maulidya adalah peserta terbaik selama proses seleksi itu berlangsung dan dinyatakan lulus dari semua tahapan yang dilaluinya, sehingga keputusan panitua pusat itu terasa ganjil serta membuka ruang spekulasi diantara peserta.
Ikram menduga, ada oknum-oknum tertentu yang ikut mengintervensi, bahkan pergantian itu terjadi menjelang dua hari keberangkatan Nanda Maulidya ke Jakarta.
” Ini adalah sebuah kejahatan yang dilakulan secara terstruktur dan terorganisir yang. Pada akhirnya membunuh semangat generasi muda daerah ini untuk berkipra ditingkat Nasional,”Tegas Ikram.
Ikram menegaskan, jangan berharap banyak Generasi Muda di daerah ini bisa berkiprah di tingkat Nasional, kalau masih ada oknum-oknum seperti ini masih bercokol ditingkat Provinsi.
Data yang di himpun, Nadya Maulidya digantikan oleh Mutafia Asmar Badarap Siswi SMA Negeri 1 Tobelo Kabupaten Halmahera Utara. (jaja on)
Editor: Team
Reporter: Fajarudin Limau