Next Post

Tips Mudik 2023: Cara Aman Berkendara dengan Membawa Barang Banyak

0CE4E509-8FA9-4B66-8735-989097D09D52

Merdeka.com – Lebaran tahun ini akan kembali semarak dengan aktivitas mudik masyarakat Indonesia. Apalagi pemerintah sudah mengizinkan mudik tahun ini, dengan prediksi 130 juta pemudik pada tahun ini, setelah dilarang kala pandemi Covid-19.

Aktivitas mudik dengan mobil pribadi menyebabkan peningkatan arus lalu lintas di jalan, sehingga perlu dihadapi dengan persiapan matang agar para pemudik dapat sampai di tujuan dengan selamat. Apalagi mudik identik dengan membawa barang banyak untuk keluarga di kampung halaman.

Maka itu, marketplace otomotif OLX Autos bersama Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) memberikan informasi terkait safety loading. Yakni cara dan praktik memuat barang ke dalam kendaraan secara aman dan nyaman, yang kerap dianggap remeh dan cenderung dilupakan.

Padahal, praktik ini dapat mengurangi risiko bahaya akibat tambahan barang di dalam kendaraan.
Ada 8 poin penting yang perlu diperhatikan oleh para pemudik saat

memuat barang terutama ukuran besar:

1. Pengenalan Kendaraan

Tidak semua kendaraan dapat mengakomodasi semua barang bawaan Anda. Banyak pemudik kurang memperhatikan jenis kendaraannya dan
memaksakan memuat barang secara berlebihan.
Pemudik harus selalu memastikan barang muatannya melebihi kapasitas beban maksimal kendaraan. Karena kendaraan akan bekerja lebih keras untuk mengangkut beban dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan.

2. Penggunaan Roofbox

Pemudik sebaiknya menghindari memuat barang di bagian atas mobil. Jika memang harus memuat barang di atas mobil, manfaatkan roofbox dengan aplikasi yang benar.

Pastikan roofbox tertutup rapat serta masukkan barang dengan dimensi dan berat yang sesuai dengan ukuran roofbox Penggunaan roofbox juga menambah ketinggian mobil dan dapat membuat mobil tidak bisa menggunakan jalanan dengan atap yang rendah.

3. Penempatan Barang

Penempatan barang yang benar adalah di dalam kabin. Jangan memaksa memasukkan barang yang melebihi dimensi dan berat maksimal karena sangat membahayakan. Selalu tempatkan muatan secara berurutan, dari yang paling berat di bagian paling bawah, hingga yang paling ringan di bagian paling atas.

4. Lashing

Lashing atau mengikat barang bawaan merupakan ssatu hal yang penting saat berkendara membawa muatan. Lashing memastikan barang-barang bawaan tidak bergerak dan mengganggu pengendara.
Untuk muatan di dalam kabin, dapat menggunakan cargo net. Sedangkan barang muatan yang diletakkandi bagian atas kendaraan (roofbox), harus menggunakan alat berstandar keamanan seperti strapper.

Tujuannya, agar tidak lepas saat kendaraan melaju. Selalu pastikan alat yang digunakan memiliki standar keamanan agar tidak membahayakan diri sendiri dan pengendara lainnya.

5. Faktor Bahaya

Pengendara pun harus memperhatikan faktor-faktor bahaya tambahan eksternal di jalan, seperti angin kencang, jalanan berlubang, tikungan tajam, dan jalanan menanjak/menurun. Muatan tambahan akan membuat kendaraan bekerja dua kali lebih berat dari biasanya, sehingga sang pengendara harus menyadari dan memahami batas kemampuan dari kendaraan serta berkendara secara waspada.

6. Cara Berkendara

Pengendara perlu lebih berhati-hati saat membawa barang yang banyak. Pastikan untuk tidak melakukan hard-braking (menginjak rem secara tiba-tiba), serta selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Saat mengemudi di jalanan menurun, selalu pastikan untuk menahan kecepatan dengan menggunakan engine brake. Sebaliknya, di jalanan menanjak, pastikan untuk menggunakan momentum gerakan kendaraan secara maksimal.

Perhatikan pula saat menikung, karena pusat gravitasi kendaraan akan berubah jika berisi muatan barang tambahan sehingga kendaraan dapat terguling lebih mudah jika menikung terlalu tajam.

7. Journey Management

Melakukan manajemen perjalanan merupakan kunci dari kenyamanan dan keamanan saat mudik. Para pemudik dapat bersepakat untuk memutuskan barang apa saja yang akan dibawa pergi dan dibawa kembali, karena umumnya barang yang dibawa kembali akan lebih banyak.

Pastikan barang yang dibawa pulang sudah disepakati dan tidak melebihi kemampuan kendaraan yang digunakan.

8. Co-Driver

Manfaat co-driver adalah menjadi pengganti pengemudi, membantu navigasi, dan menemani pengendara sepanjang jalan. Pastikan pengendara dan co-driver memiliki visi dan misi sama, serta chemistry yang cocok agar dapat membuat perjalanan jauh lebih menyenangkan.
Selain safety loading, penggunaan mobil yang aman dan nyaman juga merupakan hal penting saat bermudik.

 

Source: Merdeka.com
Reporter magang: Vallerie Dominic

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11