Ternate – istanafm.com. Pejalan kaki di Jalan Nukila, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate, perlu ekstra hati-hati. Terutama di ruas dari depan Bank Mandiri ke arah barat.
Jalan poros utama di jantung kota itu sama sekali tidak memiliki lampu penerangan jalan (PJU) pada malam hari. Di sisi kanan dan kiri hanya ada trotoar lawas yang dibangun saat Ternate masih berstatus Kota Administratif lebih dari 40 tahun silam, saat Thaib Armayn menjabat Wali Kota. Kala itu, keterbatasan anggaran membuat trotoar hanya dibangun sepenggal dan tak merata di kedua sisi jalan.
Salah satu titik paling rawan berada tepat di sisi kanan ATM Mandiri. Di sana terdapat beton berbentuk segi empat yang menonjol di tengah trotoar. Beberapa waktu lalu, seorang pejalan kaki menendang beton itu tanpa sengaja saat malam hari. Akibatnya, kuku kakinya terlepas dan berdarah.
“Kalau sudah terjadi insiden seperti ini, siapa yang bertanggung jawab?” kata seorang warga yang enggan menyebut namanya, kepada reporter Istana FM, Senin, 4 Agustus 2025.
Lebih lanjut, ia katakan Ironisnya, akhir Agustus nanti, Ternate akan menjadi tuan rumah City Sanitation Summit (CSS), forum nasional yang membahas sanitasi dan tata kota. Pemerintah Kota dikabarkan bakal menampilkan wajah Ternate sebagai kota bersih dan peduli lingkungan di hadapan peserta dari berbagai daerah.
Sementara tahun depan, Ternate juga dijadwalkan menjadi tuan rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI). Dua agenda nasional ini semestinya menjadi momentum pembenahan infrastruktur, termasuk trotoar di kawasan yang ramai dikunjungi wisatawan untuk berburu kue khas Ternate.
Warga berharap trotoar Jalan Nukila yang membentang dari simpang Toko Buku Selecta hingga perempatan PT Pegadaian Cabang Ternat segera ditata.
“Tak hanya rapi dan terang, tapi juga aman dan manusiawi,” pungkasnya.
Sementara Rus’an M. Nur Taib, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi. (Rifal)