Ternate- istanafm.com. Universitas Khairun (Unkhair) resmi mengirim tiga mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke-XIII tahun 2025. Kegiatan ini dipusatkan di Universitas Hasanuddin (Unhas), Sulawesi Selatan.
Program pengabdian masyarakat tersebut akan berlangsung selama 30 hari, tersebar di dua wilayah: Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Pelepasan mahasiswa dilakukan langsung oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unkhair, Dr. Hasan Hamid, M.Si., di ruang kerjanya, lantai 3 Gedung Rektorat, Kampus II Unkhair, Gamebesi, Ternate.
Ketiga peserta berasal dari program studi berbeda: Sri Wulandari (Pendidikan Fisika), Risma Ardiyanti (Ilmu Hukum), dan Hengky (Manajemen). Mereka terpilih melalui seleksi internal kampus.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair, Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd., turut hadir dalam pelepasan dan memberikan arahan. Ia didampingi Sekretaris LPPM, Dr. Ir. Iis Hamsir W., ST., MT., IPU.
Ketua Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (P2KM) LPPM Unkhair, Dr. Kadri Daud, ST., MT., menyebut KKN Kebangsaan merupakan program strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas kampus serta menanamkan nilai kebangsaan melalui pengabdian.
“Saya berharap mahasiswa Unkhair dapat menjadi duta kampus yang membawa semangat pengabdian, kerja lintas daerah, dan semangat kebangsaan,” ujarnya, Rabu, 2 Juli 2025.
Sebanyak 99 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia ambil bagian dalam kegiatan ini. Para peserta akan berkumpul di Hutan Pendidikan Unhas di kawasan Camba, Maros, sebelum diterjunkan ke lokasi KKN masing-masing.
KKN Kebangsaan tahun ini mengusung tema pelestarian lingkungan dan pemberdayaan potensi lokal. Melalui pendekatan itu, peserta diharapkan tidak hanya memberi kontribusi sesaat, tetapi juga menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan.
“Mahasiswa dilatih menjadi agen perubahan yang peka terhadap kondisi masyarakat, mampu bekerja lintas budaya, dan menggagas solusi berbasis potensi lokal,” kata Kadri.
Program ini merupakan agenda rutin Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bekerja sama dengan kampus tuan rumah. Tahun ini, Unhas dipercaya menjadi penyelenggara.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah di satu titik pengabdian diharapkan memperkuat semangat persatuan dan mempertegas identitas kebangsaan melalui interaksi dan kerja nyata.
“Ini bukan sekadar kegiatan akademik, tapi pembelajaran langsung dari masyarakat — memahami masalah nyata dan ikut menjadi bagian dari solusi,” pungkas Kadri. (Rifal Amir)