Ternate – istanafm.com. Sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie, Ternate, Maluku Utara, mengeluhkan belum terbitnya Surat Keputusan (SK) kenaikan pangkat. Padahal, usulan kenaikan pangkat itu telah diajukan sejak setahun lalu.
Sedikitnya 30 pegawai, terdiri dari bidan dan perawat, mengalami hal serupa. Meski telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya, hingga kini belum ada kejelasan dari manajemen rumah sakit.
Kepala Bidang Umum dan Kepegawaian RSUD Chasan Boesoirie, Lukaman Ali, mengatakan pihaknya telah menyampaikan berkas usulan kenaikan pangkat ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Maluku Utara. Namun hingga kini, belum ada kepastian soal penerbitan SK tersebut.
“Tugas kami hanya menyiapkan dokumen dan mengusulkannya ke BKD,” kata Lukaman kepada Istana FM, Selasa, 5 Agustus 2025.
Ia mengaku rutin menanyakan perkembangan usulan tersebut setiap kali berada di Sofifi. Namun hasilnya masih nihil.
“Kalau semua syarat sudah terpenuhi, kenapa SK belum juga terbit? Alasannya selalu soal sistem,” ujarnya.
Lukaman menambahkan, beberapa waktu lalu BKD sempat menyampaikan bahwa Pertimbangan Teknis (Pertek) dari BKN sudah keluar. Namun belakangan, informasi itu tak terbukti.
Ia juga menyayangkan adanya anggapan bahwa pihak kepegawaian RSUD tak mengurus proses kenaikan pangkat. “Setiap kali ada kegiatan di Sofifi, saya pasti sempatkan ke BKD untuk mengecek dan menindaklanjuti,” katanya.
Ia menyebut, sistem pengusulan kini berbeda dari sebelumnya karena sudah berbasis aplikasi. Meski seluruh persyaratan telah diikuti sesuai petunjuk BKD, SK kenaikan pangkat bagi pegawai RSUD Chasan Boesoirie belum juga diterbitkan. (Rifal)
