Ternate – istanafm.com. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., mengapresiasi proses pemilihan Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Ternate yang dinilainya berlangsung secara humanis dan demokratis.
Menurutnya, kehadirannya untuk menyaksikan langsung proses pemilihan merupakan bagian dari pengawalan demokrasi di perguruan tinggi. Ia menilai pelaksanaan pemilihan rektor Unkhair berjalan dengan penuh kekeluargaan dan minim intrik.
“Saya datang ke sini untuk menyaksikan proses demokrasi dalam pemilihan pimpinan, dan saya melihat prosesnya sangat demokratis, suasananya cair, dan penuh nuansa kekeluargaan. Ini tentu akan berdampak positif pada pola kepemimpinan ke depan,” ujarnya saat ditemui usai kegiatan, Senin (2/6/2025).
Prof. Fauzan menyebut, dari berbagai proses pemilihan rektor yang pernah ia hadiri di sejumlah kampus, Unkhair termasuk yang paling humanis dalam pelaksanaan pemilihan.
“Dari berbagai pemilihan yang saya saksikan, Unkhair memiliki tingkat humanisme yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa menjadi pemimpin perguruan tinggi bukanlah hal mudah. Selain harus memahami persoalan internal kampus, seorang rektor juga dituntut peka terhadap dinamika yang berkembang di tengah masyarakat.
“Memimpin perguruan tinggi tidak sekadar mengelola institusi, tapi juga harus mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Fauzan menekankan bahwa kompetensi akademik saja tidak cukup bagi seorang pemimpin universitas. Karakter kepemimpinan wirausaha (entrepreneurial leadership) juga diperlukan agar perguruan tinggi mampu beradaptasi dan berkembang secara mandiri.
“Seorang pemimpin perguruan tinggi harus memiliki kombinasi antara akademik leader dan entrepreneurial leader. Keduanya harus berjalan beriringan,” tandasnya. (Rifal Amir)