Ternate – istanafm.com. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi kecerdasan artifisial (AI), melainkan harus mampu menjadi produsen dalam pengembangan AI itu sendiri.
“AI adalah keniscayaan. Teknologi memang tidak bisa dibendung, dan kita harus beradaptasi. Namun, perguruan tinggi tidak boleh berhenti hanya sebagai pengguna, melainkan harus menjadi produsen,” ujarnya saat ditemui istanafm.com usai Perhitungan Suara Pemilihan Rektor Universitas Khairun (Unkhir) Periode 2025–2029.
Menurut Prof. Fauzan, menjadi produsen AI berarti turut menciptakan inovasi, termasuk dalam teknologi AI itu sendiri, bukan sekadar menggunakannya.
“Perguruan tinggi harus mampu memproduksi, tidak hanya menggunakan. Di sinilah pentingnya inovasi di semua bidang, termasuk dalam pengembangan AI,” jelasnya.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa AI hanyalah instrumen. Yang paling utama tetaplah pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“AI itu hanyalah alat. Yang harus dibentuk dan dikembangkan adalah SDM-nya,” tegasnya. (Rifal Amir)
