Ternate – istanafm.com. Warga Kelurahan Toboleu, RT 3/RW 1, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, mengeluhkan kondisi dermaga setempat yang dinilai kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Ternate, Rabu (4/6/2025).
Meskipun pemerintah kota pernah melarang aktivitas kapal motor kayu beroperasi di pelabuhan tersebut, warga tetap memanfaatkan dermaga itu.
Aji (40), salah satu buruh pelabuhan Toboleu, menjelaskan bahwa keberadaan motor kayu dari Jailolo, Halmahera Barat, dengan rute ke Desa Payo, membuka peluang kerja bagi warga sekitar, khususnya masyarakat Toboleu.
“Motor kayu ini sangat membantu, terutama untuk bongkar muat sapi dari Jailolo ke Ternate. Di pelabuhan Dufa-Dufa tidak bisa, karena bukan untuk bongkar sapi,” jelas Aji.
Ia menambahkan, dermaga di Toboleu sudah ada sejak tahun 1980-an dan hingga kini masih digunakan untuk aktivitas transportasi laut masyarakat.
“Ini sudah dari tahun 80-an, memang dari dulu dermaga ini jadi akses ke Desa Payo,” tambahnya.
Aji berharap Pemerintah Kota Ternate dapat memberikan perhatian lebih, karena selain menunjang aktivitas ekonomi, dermaga ini juga menjadi sumber penghidupan bagi para buruh pelabuhan.
“Memang tidak bisa dijadikan pelabuhan resmi karena akses jalan terbatas, tapi kami tetap kerja sama buat dermaga seadanya,” ujarnya.
Pantauan Istan FM di lokasi, dermaga tersebut hanya terbuat dari batang pohon, dan terdapat dua titik sandar untuk akses warga menuju Desa Payo, Kecamatan Jailolo, Halmahera Barat.
Udi, salah satu kru motor kayu, juga menyampaikan harapan serupa. “Kalau pemerintah perhatikan, pasti bisa lebih baik,” katanya singkat. (Rifal Amir)