Next Post

Kapal Selam Wisata ‘Titanic’ Hilang di Samudra Atalantik: Terdengar Suara Dalam Air, Lokasi Pencarian Digeser

A494194A-2F59-4751-85D1-A54AFC96F3E5

AMERIKA, ISTANA FM – Tim penyelamat kapal selam wisata ‘Titanic’ di Atlantik Utara mendengar “suara-suara” di daerah dekat tempat kapal itu hilang.

Dilansir dari laman BBC Indonesia, menurut Penjaga Pantai AS, pesawat P-3 milik Kanada telah menangkap suara-suara tersebut, yang kemudian dianalisis oleh para ahli Angkatan Laut AS.

Operasi bawah air telah digeser untuk mencari sumber suara.

Namun sejauh ini kapal selam jarak jauh yang sedang beroperasi (ROV) telah “memberikan hasil yang negatif”, kata Penjaga Pantai.

“Selain itu, data dari pesawat P-3 telah dibagikan kepada para ahli Angkatan Laut AS untuk analisis lebih lanjut yang akan dipertimbangkan dalam rencana pencarian di masa depan,” demikian cuitan Penjaga Pantai pada Rabu (21/06) dini hari, ketika pencarian ROV terus berlanjut.

Menurut memo internal pemerintah AS yang dilihat oleh sejumlah media AS, “dentuman” terdengar dalam interval 30 menit pada hari Selasa (20/06).

Perangkat sonar tambahan digunakan empat jam kemudian dan suara-suara itu masih terdengar.
BBC telah menghubungi Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk meminta komentar.

CNN dan Rolling Stone sama-sama melaporkan perkembangan potensial.

Namun, menurut kedua media ini, memo tersebut tidak menyebutkan secara pasti kapan tepatnya suara dentuman itu terdengar.

Otoritas pencarian memperkirakan bahwa kapal selam tersebut hanya memiliki kurang dari 30 jam oksigen yang tersisa – yang berarti persediaan oksigen akan habis sekitar pukul 10:00 GMT pada hari Kamis.

Kelima orang yang berada di dalam kapal termasuk pengusaha asal Inggris Hamish Harding, 58 tahun, pengusaha Inggris-Pakistan Shahzada Dawood, 48 tahun, dan putranya Suleman, 18 tahun. Kemudian penjelajah asal Prancis Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, dan kepala eksekutif OceanGate, Stockton Rush, 61 tahun.

Kelima orang ini terkurung di dalam kapal selam yang menggunakan pengunci eksternal. Ini artinya, mereka tidak dapat keluar dari kapal selam itu, meskipun kapal selam itu muncul ke permukaan.

Chris Brown, seorang penjelajah sekaligus teman Harding, mengatakan bahwa suara dentuman yang dilaporkan telah “tertulis di kertas” dan “hal yang saya harapkan itu dilakukan oleh Hamish”.

“Jika Anda membuat suara terus menerus, itu tidak akan tertangkap, tapi melakukannya setiap 30 menit, itu menunjukkan bahwa suara tersebut berasal manusia,” katanya kepada BBC Breakfast.

“Saya yakin mereka semua menghemat oksigen dan energi, karena di sana dingin dan gelap.”

Setelah suara-suara itu terdeteksi, perkumpulan ilmiah Explorers Club (dua orang yang berada di dalam kapal selam itu menjadi anggotanya) menyampaikan sebuah pesan optimistis.

“Ada harapan, bahwa berdasarkan data dari lapangan, kami memahami bahwa kemungkinan tanda-tanda kehidupan telah terdeteksi di lokasi tersebut,” kata presiden organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Kontak dengan kapal selam kecil ‘Titan’ itu hilang sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam ke dasar laut di lepas pantai Newfoundland, Kanada, pada Minggu.

Misi pencarian terus berlanjut, dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan sejumlah kapal sedang dalam perjalanan menuju lokasi.

Sebuah kapal Angkatan Laut Kerajaan Kanada yang dilengkapi dengan ruangan terapi hiperbarik juga dilibatkan.

Juru bicara Penjaga Pantai, Kapten Jamie Frederick mengatakan dalam jumpa pers bahwa pencarian kapal yang hilang itu “sangat rumit”, dan tim bekerja sepanjang waktu.

Ada lima orang di dalam kapal selam itu. Pertama, pengusaha Inggris keturunan Pakistan, Shahzada Dawood, 48 tahun, dan putranya yang berumur 19 tahun, Suleman.

Pengusaha yang akrab dengan dunia penjelajahan asal Inggris, Hamish Harding, 58 tahun, juga berada di dalamnya.Paul-Henry Nargeolet, 77 tahun, eks penyelam Angkatan Laut Prancis – yang telah menjelajahi bangkai kapal Titanic, juga ikut di dalamnya.

Stockton Rush, 61 tahun, Kepala Eksekutif OceanGate – perusahaan di balik penyelaman tersebut – ikut pula dalam kapal selam tersebut.

ebelumnya, perusahaan wisata OceanGate mengatakan semua opsi sedang dieksplorasi demi menyelamatkan lima orang di dalamnya.

Tiket berharga US$250.000 (atau sekitar Rp3,7 miliar) untuk perjalanan selama delapan hari, termasuk menyelam ke bangkai kapal Titanic di kedalaman 3.800 meter.

Berbagai instansi pemerintah, Angkatan Laut AS dan Kanada, serta sejumlah perusahaan komersial di bidang kelautan ikut membantu operasi penyelamatan, kata para pejabat.

Bangkai kapal Titanic terletak sekitar 700km di selatan St John’s, Newfoundland, walaupun misi penyelamatan dijalankan dari Boston, Massachusetts.
Kapal selam yang diyakini hilang adalah kapal selam Titan milik OceanGate.

Kapal selam seukuran truk yang menampung lima orang dan biasanya menyelam dengan pasokan oksigen darurat selama empat hari.

Pada Senin sore, Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan dalam jumpa pers: “Kami mengantisipasi upaya pencarian dalam waktu antara 70 dan 96 jam yang tersedia saat ini.”

Dia juga mengatakan bahwa sebuah kapal selam dan pelampung sonar diluncurkan dalam upaya pencarian kapal selam tersebut.(bbci/m1l4)

ISTANA FM

ISTANA FM

Related posts

Newsletter

Jangan sampai ketinggalan informasi! Masukkan email Anda dan dapatkan update atas setiap berita terbaru di Istana FM!

ban11