Istanafm.com – Gempa Turki meninggalkan duka bagi Tariq Haidar, 3 tahun, yang tinggal bersama keluarganya di Kota Jandaris, Suriah. Jandaris yang berbatasan dengan Turki, ikut terkena dahsyatnya guncangan gempa bumi pada Senin, 6 Februari 2023. Anggota keluarga Haidar tak bisa diselamatkan dari musibah itu sehingga meninggalkan Haidar sebatang kara dalam yang usia balita.
Tim penyelamat menyelamatkan Haidar dari puing reruntuhan bermodalkan senter setelah 42 jam gempa mengguncang. Haidar segera dilarikan ke rumah sakit. Di sana dokter mencoba menyelamatkan kaki kanannya, setelah kaki kirinya terpaksa harus diamputasi.
“Tak lama setelah dia sadar dan melihat kami dihadapannya, dia lalu bertanya ‘di mana Miral?,’. Kami lalu bertanya balik, siapa Miral? Dia menjawab ‘itu kakak perempuan saya, dia tidur disamping saya, namun dia tidak menyahut ketika saya panggil’,” kata Malek Qasida, perawat yang merawat Haidar.
Qasida menceritakan tim penyelamat menarik ayah dan dua saudara Haidar dari puing reruntuhan. Namun mereka sudah dalam keadaan tak bernyawa. Haidar saat ini masih di rawat di ICU setelah kaki kirinya diamputasi.
Sedangkan ibu Haidar dan tiga saudara Haidar lainnya, ditemukan terkubur dalam puing bangunan di ruangan berbeda.
Kota Jandaris benar-benar remuk oleh guncangan gempa bumi yang juga terjadi di barat daya Suriah. Menurut tim penyelamat, di Suriah, korban gempa setidaknya 1.930 orang, adapun data Pemerintah Suriah menyebut korban tewas akibat gempa di negara itu sebanyak 1.347 orang.
Sedangkan korban tewas akibat gempa Turki pada Kamis, 9 Februari 2023, mengalami kenaikan menjadi 16.170 orang.
Tim penyelamat di Suriah pada Kamis, 9 Februari 2023, mengungkap banyak korban yang masih terkubur puing bangunan. Qasida meyakini ada ratusan anak-anak yang masih di bawah tumpukan puing-puing bangunan.
Source: Tempo.co