Istanafm.com – Warga Israel yang memprotes reformasi peradilan yang diupayakan oleh pemerintah sayap kanan mengancam akan berkumpul di bandara utama negara itu pada Kamis, 9 Maret 2023, untuk mengganggu perjalanan luar negeri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta kunjungan menteri pertahanan AS.
Polisi dikerahkan di dan sekitar Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, di mana media Israel mengatakan Netanyahu dan rombongannya telah datang di pagi hari untuk menghindari kemungkinan demonstrasi duduk di jalan raya dari Yerusalem.
Juru bicara Netanyahu tidak segera mengomentari keberadaan perdana menteri, yang dijadwalkan berangkat pada sore hari untuk kunjungan dua hari ke Roma.
Para penyelenggara unjuk rasa telah menyerukan aksi gangguan mereka di bandara agar dimulai pagi hari sebagai bagian dari apa yang mereka sebut “Hari Perlawanan”.
Kepala Pentagon Lloyd Austin dijadwalkan berkunjung ke Israel pada Rabu, sebagai bagian dari lawatan regional. Tetapi ia menunda kedatangannya hingga Kamis, dan alih-alih pergi ke Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv, dijadwalkan bertemu Netanyahu dekat Ben-Gurion.
Netanyahu, seorang konservatif yang memulai masa jabatan keenam pada Desember sebagai ketua koalisi nasionalis-religius, mengatakan rencananya untuk membatasi Mahkamah Agung akan mengembalikan keseimbangan antara cabang-cabang pemerintah.
Para pengkritik khawatir Netanyahu – yang sedang diadili dalam kasus korupsi yang ia bantah – berusaha untuk menurunkan posisi badan yudisial di bawah eksekutif. Jajak pendapat menunjukkan bahwa rencana tersebut tidak populer dengan kebanyakan orang Israel lebih memilih tercapainya kompromi.
Dua profesor hukum Israel, Yuval Elbashan dan Daniel Friedman, pekan ini mengedarkan proposal untuk reformasi yang diamendemen.
Sekretaris kabinet dan dua menteri Netanyahu memberikan naskah itu sambutan pendahuluan. Tetapi para pemimpin oposisi mengatakan mereka tidak menyetujuinya kecuali Netanyahu menghentikan proses ratifikasi terlebih dulu.
Di Yerusalem, sekelompok pengunjuk rasa menggunakan kantong-kantong pasir dan kawat-kawat berduri untuk membarikade kantor-kantor Kohelet Policy Forum, sebuah wadah pemikir yang telah menganjurkan reformasi kepada pemerintah, seperti yang ditunjukkan video Reuters.
Protes-protes tersebut telah berlangsung selama berpekan-pekan, dengan sesekali konfrontasi kekerasan dengan polisi. Meskipun belum menjadi undang-undang, reformasi itu telah memengaruhi mata uang shekel dan memicu kekhawatiran di kalangan sekutu Barat tentang kesehatan demokrasi Israel.
Source: Tempo.co