Istanafm – Ternate. Para Guru dan siswa serta alumni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Ternate melakukan aksi penolakan terhadap Nurjana Taher Yunus Kepsek (Kepsek) SMKN 1 Kota Ternate terus dilakukan.
Aksi penolakan ini dilakukan, karena yang bersangkutan saat memimpin SMKN 1 Kota Ternate sebelumnya, berbagai persoalan tidak bisa diselesaikan, terutama masalah Pengelolaan Keuangan yang dinilai tidak adanya transparansi terhadap bawahanya.
Namun belakangan ini Gubernur Maluku Utara kembali menempatkan Nurjana Taher Yunus sebagai Kepsek di SMK N 1 Kota Ternate.
Kondisi inilah yang menimbulkan gelombang aksi besar besaran dari para Dewan Guru dan Siswa maupun dukungan moral dari para Alumni SMK N 1.
Dari hasil pantauan Istanafm.com di SMK N 1 Ternate, terlihat ratusan spanduk bernada protes terpajang di hampir seluruh pagar dan gedung sekolah SMKN 1 Kota Ternate baik dari guru, siswa dan Ikatan Keluarga Besar Alumni SMK N 1 Kota Ternate.
Wakil Ketua Pengurus PGRI Provinsi Maluku Utara Mustamin Hamzah menjelaskan, masalah mutasi Kepsek SMK N 1 Kota Ternate itu kewenangann Gubernur dan PGRI sebagai wadah tempat berhimpunnya para Guru tidak ikut campur.
Namun pihaknya, kata Mustamin, hanya menyarankan agar jangan memaksakan kebijakan yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan baru sehingga menghambat Proses Belajar Mengajar dan ini sangat merugikan para Siswa.
“Seharusnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara arif dan bijak dalam mengusulkan nama Guru ke Gubernur dengan mempertimbangkan aspek Psikologi guru dan siswa dimana Kepsek yang baru akan dimutasikan.
Seperti yang terjadi di SMK N1 Kota Ternate. Dimana mantan Kepaek tersebut dimutasikan ke Sekolah lain karena bermasalah dan mengangkat kembali Plt. Selama proses belajar mengajar di SMK N 1 Kota Ternate yang dipimpin oleh Pelaksana Tugas proses belajar mengajar berjalan lancar serta terjalin hubungan harmonisasi diantara sesama guru maupun siswa berjalan aman dan lancar.
Namun tiba tiba ada pergantian Kepsek yang baru tetapi ternyata mantan Kepsek Nirwana Taher Yunus yang dikembalikan ke SMK N 1. ini yang menimbulkan permasalahan baru serta memicu terjadinya aksi besar besaran.
Dampai berita ini dipublis, Keplaa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utraa sulit untuk.dihubungi.(jaj/iki)